heruvandhy
Kamis, 03 Oktober 2013
soal toefl
Test of English as a Foreign Language disingkat TOEFL adalah ujian kemampuan berbahasa Inggris (logat Amerika) yang diperlukan untuk mendaftar masuk ke kolese (college) atau universitas di Amerika Serikat atau negara-negara lain di dunia. Ujian ini sangat diperlukan bagi pendaftar atau pembicara yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris. Ujian TOEFL ini diselenggarakan oleh kantor ETS (Educational Testing Service) di Amerika Serikat untuk semua peserta tes di seluruh dunia.
Jenis tes bahasa Inggris TOEFL ini pada umumnya diperlukan untuk persyaratan masuk kuliah pada hampir semua universitas di Amerika Serikat dan Kanada baik untuk program undergraduate (S-1) maupun graduate (S-2 atau S-3). Hasil tes TOEFL ini juga dipakai sebagai bahan pertimbangan mengenai kemampuan bahasa Inggris dari calon mahasiswa yang mendaftar ke universitas di negara lain, termasuk universitas di Eropa dan Australia. Secara umum, tes TOEFL lebih berorientasi kepada American English, dan sedikit berbeda dengan jenis tes IELTS yang berorientasi kepada British English. Tidak seperti tes IELTS, tes TOEFL ini pada umumnya tidak mempunyai bagian individual interview test.
Biasanya tes ini memakan waktu sekitar tiga jam dan diselenggarakan dalam 4 bagian, yaitu bagian:
listening comprehension,
grammar structure and written expression,
reading comprehension, dan bagian
writing.
Nilai hasil ujian TOEFL berkisar antara: 310 (nilai minimum) sampai 677 (nilai maximum) untuk versi PBT (paper-based test).
Dibawah ini ada contoh soal-soal TOEFL dan pembahasannya, mari disimak :
1. He ..bacon and eggs every morning.
A. is used to eat C. has been used to eating
B. hadused to eat D. use to eating
Jawaban C
Kata “used to “ digunakan untuk membandingkan waktu lampau dan waktu kini, dan seringkali menunjukkan makna kebiasaan atau pengulangan. (Zandvoort, 1980:84).
2. The team really looks good tonight because the coach had them.. every night this week.
A. Practice C. practiced
B. to practice D. the practice
Jawaban A
Kata “had” dalam kalimat tersebut berarti “menyuruh” dan membentuk struktur “causative”aktif, sehingga kata kerja dibelakangnya harus berbentuk infinitive tanpa “to”, yaitu “practice” (berlatih).
3. You…. your seatstodau if you want to go to the game.
A. had better to reserve C. had to better reserve
B. had better reserve D. had to reserve better
Jawaban B
Salah satu ungkapan bahasa Inggris untuk menyatakan “lebih baik” adalah “had better +V1”. Jadi , “had better reserve” (lebih baik memesan) merupakan pilihan yang tepat untuk kalimat tersebut.
4. Your sister used to visit you quite often
A. didn’t she C. wouldn’t she
B. doesn’t she D. hadn’t she
Jawaban A
Kata bantu dalam “question tag” didasarkan pada kata kerja dalam kalimat yang terkait. Kata kerja dalam kalimat positif tersebut berupa V2 (past tense) “used to”, sehingga kata kerja bantu yang digunakan untuk melengkapi QT-nya yang tepat adalah “didn’t. Apabila kata kerja nya kalimat positif adalah V1 plus “-s”, maka QT-nya “don’t”. Jika kata kerjanya V1 plus “-s”, QT-nya “doesn’t”. Apabila kata kerja kalimat berupa be (can, will, could, would), maka cukup menambahkan not setelahnya untuk membentuk QT.
5. Mr. Reagan was… the long chain of unfortunate events
A. the first to break C. firstly broken
B. the first breaking D. breaking the first
Jawaban A
Ungkapan “the first to break” dalam kalimat terebut berasal dari bentuk panjang “the first man who broke”. Frasa “man who broke” dengan kata kerja bentuk lampau ini dapat diganti dengan struktur “to +V1”, yaitu “to break”.
6. There is often disagreement as to … is the better students, Bob or Helen
A. whom C. who
B. whose D. which
Jawaban C
Kata ganti orang yang paling tepat adalah “who”, karena berfungsi sebagai pengganti subjek dalamanak kalimat tersebut.
7. A few of….are planning to drive to Florida today.
A. we girls C. girls us
B. girls we D. us girls
Jawaban D
Kata “of” sebagai kata depatn jika diikuti kata ganti orang, maka harus berbentuk objek, sehigga pilihanyang tepat adalah “us girls”.
8. Please go to … to pick up your ID card.
A. third window C. window third
B. the window three D. the third window
Jawaban D
Kata bilangan penunjuk urutan (ordinals)biasanya didahului sebuah kata sandang tentu ( definite determiner) yaiut “ the “. (Leech, 1979:254).
9. It’s a shame that you have….time in New York on the tour
A. so few C. a few
B. solittle D. a little
Jawaban B
Kata “time” termasuk kata benda tak dapat dihitung (uncountable), jadi untuk menyatakan “begitu sedikit waktu” yang tepat adalah “so little time”. “Little” hanya digunakan pada kata benda tak dapat dihitung.
10. She hasn’t seen her family….three years ago
A. since C. for
B. from D. before
Jawaban A
Kalimat tersebut berbentuk Present Perfect Tense (hasn’t seen). Jika keterangan waktunya menunjuk pada suatu titik waktu tertentu (“three years ago”, misalnya dihitung dari tahun 2008 titik waktunya adalah tahun 2005), maka kata depan yang harus dipakai adalah “sejak” (since).
11. this coffee tastes a little…to me.
A. strongly C. so strong
B. Strong D. too strong
Jawaban B
Kata “tastes” (terasa, rasanya) harus diikuti jenis kata sifat,yaitu “strong” (kental).
12. It is…day that travel advisories have been issued for most themajor highways.
A. such snowy C. such a snowy
B. so snowy D. such snowy
Jawaban C
“Such” digunakan secara khusus untuk menunjukkan suatu cirri bentuk benda tertentu (identity of type). Contoh lain: “They regulary get “ The Daily Courier’. I wouldn’t read such a paper” (Quirkm 1972:703)
13. I like these dises, but…is a little too small
A. the tea cup C.thetea’s cup
B. cup of tea D. thecup for the tea
Jawaban A
Frasa kata benda dalam bahasa Inggris pada umumnya berstruktur hokum MD (yang diterangkan terletak dibelakang (yang menerangkan ). Jadi, berbalikan dengan frasa kata benda bahasa Indonesia yang berstruktur MD. Kata “tea” adalah menerangkan (M) dan “cup” adalah yang diterangkan (D). Struktur “noun phrase” seperti ini dalam bahasa Inggris dikenal sebagai “Modifier-Head” (MH).
14. I will return your notes assoon as …copying them.
A. I will finish C. I finish
B. I do finish D.I finished
Jawaban C
Kalimat itu tepat jika dilengkapi dengan subjek dan kata kerja berbentuk waktu Simple Present Tense, yaitu “I finish”.
15. Although she is very popular, she is not…her sister.
A. more pretty than C. pretty as
B. as pretty like D. prettier than
Jawaban D
Kalimat itu menggunakan Comparative Degree. Jika terdiri dari dua suku kata, untuk menyatakan lebih, maka cukup member imbuhan “-er” dan diikuti “than”. Jadi, pilihan yang benar adalah “prettier than”.
silabus ekonomi kelas x
SILABUS
MATA PELAJARAN EKONOMI (PEMINATAN)
Satuan Pendidikan : SMA / MA
Kelas : X (SEPULUH)
Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
1.1 Mensyukuri sumberdaya sebagai karunia Tuhan YME dalam rangka pemenuhan kebutuhan
1.2 Mengamalkan ajaran agama dalam memanfaatkan produk bank dan lembaga keuangan bukan bank serta dalam pengelolaan koperasi
2.1 Bersikap jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli, kreatif,mandiri, kritis dan analitis dalam mengatasi permasalahan ekonomi
2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, kerjakeras, sederhana, mandiri, adil, berani, peduli dalam melakukan kegiatan ekonomi
3.1 Mendeskripsikan konsep ilmu ekonomi
4.1 Menyajikan konsep ilmu ekonomi
Konsep Ekonomi
• Pengertian Ilmu ekonomi
• Pembagian Ilmu ekonomi
• Prinsip ekonomi
Mengamati:
Membaca pengertian Ilmu ekonomi, pembagian Ilmu ekonomi, dan prinsip ekonomi dari berbagai sumber belajar yang relevan
Menanya :
Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan pengertian Ilmu ekonomi, pembagian Ilmu ekonomi, dan prinsip ekonomi
Mengeksplorasi:
Mengumpulkan data/informasi tentang pengertian Ilmu ekonomi, pembagian Ilmu ekonomi dan prinsip ekonomi dari berbagai sumber yang relevan
Mengasosiasi :
Menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta membuat hubungan antara pengertian Ilmu ekonomi, pembagian Ilmu ekonomi, dan prinsip ekonomi
Mengomunikasikan:
hasil analisis dan simpulan tentang konsep dasar ilmu ekonomi dalam berbagai bentuk media (lisan dan tulisan)
Tes tertulis:
Menilai kemampuan kognitif tentang konsep ekonomi dalam bentuk objektif dan uraian
Unjuk kerja :
Menilai kemampuan diskusi/presentasi menyajikan konsep ilmu ekonomi
Penilaian produk :
Menilai laporan dan bahan presentasi tentang konsep ilmu ekonomi
Anecdotal Record untuk menilai ranah sikap keagamaan dan sikap sosial siswa selama proses pembelajaran
2 x 3 JP
• Buku paket ekonomi Kemendikbud
• Buku-buku ekonomi penunjang yang relevan
• Media massa cetak/ elektronik
3.2 Menganalisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya
4.2 Melaporkan hasil analisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya
Masalah Ekonomi dan cara mengatasinya
• Inti masalah ekonomi/Kelangkaan
• Pilihan
• Biaya peluang
• Skala prioritas
• Pengelolaan keuangan
• Permasalahan pokok ekonomi (apa, bagaimana, untuk siapa)
• Sistem ekonomi
Mengamati :
Membaca tentang inti masalah ekonomi/kelangkaan, pilihan, biaya peluang, skala prioritas, pengelolaan keuangan, cara mengatasi masalah pokok ekonomi (apa, bagaimana, untuk siapa), dengan menggunakan sistem ekonomi yang berlaku dari berbagai sumber belajar yang relevan
Menanya:
Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan inti masalah ekonomi/Kelangkaan, pilihan, biaya peluang, skala prioritas, pengelolaan keuangan, cara mengatasi masalah pokok ekonomi (apa, bagaimana, untuk siapa) dengan menggunakan sistem ekonomi yang berlaku
Mengeksplorasi:
Mengumpulkan data/informasi tentang inti masalah ekonomi/Kelangkaan, pilihan, biaya peluang, skala prioritas, pengelolaan keuangan, cara mengatasi masalah pokok ekonomi (apa, bagaimana, untuk siapa) dengan menggunakan sistem ekonomi yang berlaku dari berbagai sumber yang relevan.
Mengasosiasi :
Menganalisis informasi dan data-data yang diperoleh dari bacaan maupun dari sumber-sumber terkait dan menentukan hubungan antara inti masalah ekonomi/Kelangkaan, pilihan, biaya peluang, skala prioritas, pengelolaan keuangan, cara mengatasi masalah pokok ekonomi untuk mendapatkan simpulan dan membuat rencana pemecahan masalah ekonomi
Mengomunikasikan:
hasil analisis dan simpulan masalah ekonomi dan cara mengatasinya dalam berbagai bentuk media (lisan dan tulisan)
Tes tertulis :
Menilai kemampuan kognitif tentang masalah ekonomi dan cara mengatasinya dalam bentuk objektif dan uraian.
Unjuk kerja :
Menilai kemampuan diskusi/presentasi laporan hasil analisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya
Penilaian produk :
Menilai hasil pembuatan tugas menyusun skala prioritas kebutuhan dan pengelolaan keuangan
Anecdotal Record untuk menilai ranah sikap keagamaan dan sikap sosial siswa selama proses pembelajaran
4 x 3 JP
• Buku paket ekonomi Kemendikbud
• Buku-buku ekonomi penunjang yang relevan
• Media massa cetak/ elektronik
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
3.3 Menganalisis peran pelaku kegiatan ekonomi
4.3 Menyajikan peran pelaku kegiatan ekonomi
Pelaku Kegiatan Ekonomi
• Pelaku-pelaku kegiatan ekonomi :Rumah Tangga Konsumsi (konsumen), Rumah Tangga Produksi (produsen), Pemerintah, dan Masyarakat Luar Negeri.
• Peran pelaku kegiatan ekonomi
• Model diagram interaksi antar pelaku ekonomi/ circulair flow diagram
Mengamati:
Pelaku-pelaku kegiatan ekonomi (Rumah Tangga Konsumsi, Rumah Tangga Produksi, Pemerintah, dan Masyarakat Luar Negeri), peran pelaku kegiatan ekonomi, model diagram interaksi pelaku ekonomi/circulair flow diagram dari berbagai sumber belajar yang relevan
Menanya:
Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan pelaku-pelaku kegiatan ekonomi (Rumah Tangga Konsumsi, Rumah Tangga Produksi, Pemerintah, dan Masyarakat Luar Negeri), peran pelaku kegiatan ekonomi, model diagram interaksi pelaku ekonomi/ circulair flow diagram
Mengeksplorasi:
Mengumpulkan data/informasi tentang
pelaku-pelaku kegiatan ekonomi, peran pelaku kegiatan ekonomi, model diagram interaksi pelaku ekonomi/circulair flow diagram dari berbagai sumber belajar yang relevan
Mengasosiasi:
Menganalisis informasi dan data-data yang diperoleh dari bacaan maupun dari sumber-sumber terkait serta menentukan hubungan antara pelaku-pelaku kegiatan ekonomi, Peran pelaku kegiatan ekonomi, Model diagram interaksi pelaku ekonomi/ circulair flow diagram untuk mendapatkan simpulan tentang peran pelaku kegiatan ekonomi
Mengomunikasikan
hasil analisis dan simpulan tentang peran pelaku kegiatan ekonomi dalam berbagai bentuk media (lisan dan tulisan)
Tes tertulis :
Menilai kemampuan kognitif tentang peran pelaku kegiatan ekonomi dalam bentuk objektif dan uraian:
Unjuk kerja:
Menilai kemampuan diskusi/presentasi menyajikan peran pelaku kegiatan ekonomi
Penilaian produk:
Menilai laporan dan bahan presentasi tentang peran pelaku kegiatan ekonomi dan model diagram interaksi pelaku ekonomi (circulair flow diagram)
Anecdotal Record untuk menilai ranah sikap keagamaan dan sikap sosial siswa selama proses pembelajaran
3 x 3 JP
• Buku paket ekonomi Kemendikbud
• Buku-buku ekonomi penunjang yang relevan
• Media cetak/elektronik
• Narasumber
• Bila
memungkinkan dapat mengakses data dari internet, contoh: http:// dodiksuwisno. blogspot.com/
2012/11/ perilaku -konsumen-
dan-produsen-kelas-x.html
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
3.4 Mendeskripsikan konsep pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian
4.4 Melakukan penelitian tentang pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian
Pasar dalam perekonomian
• Pengertian pasar
• Peran pasar dalam perekonomian
• Bentuk-bentuk pasar (output) dan ciri-cirinya
Permintaan dan penawaran
• Pengertian permintaan dan penawaran
• Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan dan penawaran
• Kurva permintaan dan penawaran
• Pergerakan di sepanjang kurva dan pergeseran kurva (permintaan dan penawaran)
• Hukum permintaan dan penawaran serta asumsi-asumsinya
• Proses terbentuknya harga keseimbangan
• Pengertian elastisitas dan macam-macam elastisitas
• Faktor-faktor yang memengaruhi elastisitas permintaan dan penawaran
Mengamati:
Membaca peran pasar dalam perekonomian, bentuk-bentuk pasar (output) dan ciri-cirinya, pengertian permintaan dan penawaran, faktor-faktor yang memengaruhi permintaan dan penawaran, kurva permintaan dan penawaran, pergerakan di sepanjang kurva dan pergeseran kurva (permintaan dan penawaran), hukum permintaan dan penawaran serta asumsi-asumsinya, proses terbentuknya harga keseimbangan, pengertian elastisitas dan macam-macam elastisitas, faktor-faktor yang memengaruhi elastisitas permintaan dan penawaran dari berbagai sumber belajar.
Menanya:
Mengajukan pertanyaan : peran pasar dalam perekonomian, bentuk-bentuk pasar (output) dan ciri-cirinya, pengertian permintaan dan penawaran, faktor-faktor yang memengaruhi permintaan dan penawaran, kurva permintaan dan penawaran, pergerakan di sepanjang kurva dan pergeseran kurva (permintaan dan penawaran), hukum permintaan dan penawaran serta asumsi-asumsinya, proses terbentuknya harga keseimbangan, pengertian elastisitas dan macam-macam elastisitas, faktor-faktor yang memengaruhi elastisitas permintaan dan penawaran.
Mengeksplorasi:
Mengumpulkan data/informasi tentang peran pasar dalam perekonomian, bentuk-bentuk pasar (output) dan ciri-cirinya, pengertian permintaan dan penawaran, faktor-faktor yang memengaruhi permintaan dan penawaran, kurva permintaan dan penawaran, pergerakan di sepanjang kurva dan pergeseran kurva (permintaan dan penawaran), hukum permintaan dan penawaran serta asumsi-asumsinya, proses terbentuknya harga keseimbangan, pengertian elastisitas dan macam-macam elastisitas, faktor-faktor yang memengaruhi elastisitas permintaan dan penawaran dari beberapa sumber yang relevan
Mengasosiasi :
Menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta membuat hubungan tentang peran pasar dalam perekonomian, bentuk-bentuk pasar (output) dan ciri-cirinya, pengertian permintaan dan penawaran, faktor-faktor yang memengaruhi permintaan dan penawaran, kurva permintaan dan penawaran, pergerakan di sepanjang kurva dan pergeseran kurva (permintaan dan penawaran), hukum permintaan dan penawaran serta asumsi-asumsinya, proses terbentuknya harga keseimbangan, pengertian elastisitas dan macam-macam elastisitas, faktor-faktor yang memengaruhi elastisitas permintaan dan penawaran.
Mengomunikasikan
Menyampaikan hasil analisis dan simpulan dalam berbagai bentuk media serta melaporkan hasil penelitian tentang peran pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian
Tes tertulis :
Menilai kemampuan kognitif tentang pasar dalam kegiatan perekonomian dalam bentuk objektif dan uraian:
Penilaian projek :
Menilai tugas melakukan penelitian sederhana tentang peran pasar dalam perekonomian
Penilaian produk :
Menilai laporan hasil penelitian sederhana tentang peran pasar dalam perekonomian
Anecdotal Record untuk menilai ranah sikap keagamaan dan sikap sosial siswa selama proses pembelajaran
6 x 3 JP
• Buku paket ekonomi Kemendikbud
• Buku-buku ekonomi penunjang yang relevan
• Media cetak/elektronik
• Bila memungkinkan dapat mengakses data dari internet, contoh: http://adit10411165.blogspot.com/2012/01/konsep-dasar-struktur-pasar-dalam.html
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
3.5 Mendeskripsikan bank, lembaga keuangan bukan bank, OJK dan bank sentral
4.5. Menyajikan peran dan produk bank, lembaga keuangan bukan bank, Otoritas jasa Keuangan (OJK) dan Bank Sentral
Bank
• Pengertian bank
• Fungsi bank
• Jenis, prinsip kegiatan usaha,dan produk bank
Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)
• Pengertian lembaga keuangan bukan bank
• Fungsi lembaga keuangan bukan bank
• Jenis, prinsip kegiatan usaha, dan produk
lembaga keuangan bukan bank
Bank sentral
• Pengertian bank sentral
• Fungsi, tugas dan wewenang Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Republik Indonesia
• Stabilitas sistem keuangan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
• Pengertian OJK
• Fungsi, tugas, dan wewenang OJK
Mengamati: pengertian bank dan lembaga keuangan bukan bank, fungsi bank dan lembaga keuangan bukan bank jenis, prinsip kegiatan usaha, dan produk bank dan lembaga keuangan bukan bank, pengertian bank sentral, fungsi, tugas dan wewenang Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Republik Indonesia, stabilitas sistem keuangan, pengertian OJK, fungsi, tugas, dan wewenang OJK dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang relevan
Menanya:
bertanya dan berdiskusi untuk mendapatkan klarifikasi tentang pengertian bank dan lembaga keuangan bukan bank, fungsi bank dan lembaga keuangan bukan bank, jenis, prinsip kegiatan usaha, dan produk bank dan lembaga keuangan bukan bank, pengertian bank sentral, fungsi, tugas dan wewenang Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Republik Indonesia, stabilitas sistem keuangan, pengertian OJK, fungsi, tugas, dan wewenang OJK
Mengeksplorasi:
mengumpulkan data/informasi pengertian bank dan lembaga keuangan bukan bank, fungsi bank dan lembaga keuangan bukan bank jenis, prinsip kegiatan usaha, dan produk bank dan lembaga keuangan bukan bank, pengertian bank sentral, fungsi, tugas dan wewenang Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Republik Indonesia, stabilitas sistem keuangan, pengertian OJK, fungsi, tugas, dan wewenang OJK dari berbagai sumber belajar yang relevan
Mengasosiasi :
menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta menghubungkannya tentang pengertian bank dan lembaga keuangan bukan bank, fungsi bank dan lembaga keuangan bukan bank jenis, prinsip kegiatan usaha, dan produk bank dan lembaga keuangan bukan bank, pengertian bank sentral, fungsi, tugas dan wewenang Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Republik Indonesia, stabilitas sistem keuangan, pengertian OJK, fungsi, tugas, dan wewenang OJK berdasarkan data/informasi yang sudah dikumpulkan
Mengomunikasikan:
Laporan dan mempresentasikannya dalam bentuk lisan dan tulisan tentang peran dan produk bank dan lembaga keuangan bukan bank, serta peran dan fungsi bank sentral dan OJK
Tes tertulis :
Menilai kemampuan kognitif tentang bank dan lembaga keuangan bukan bank dalam bentuk objektif dan uraian
Unjuk kerja :
Menilai kemampuan mendemontrasikan fungsi dan produk bank dan lembaga keuangan bukan bank, OJK dan bank sentral
Penilaian produk :
Menilai laporan dan bahan presentasi tentang peran dan produk bank dan lembaga keuangan bukan bank
6 x 3 JP
• Buku paket ekonomi Kemendikbud
• Buku-buku ekonomi penunjang yang relevan
• Media cetak/elektronik
• www.bi.go.id
• www.ojk.go.id
• www.idx.co.id
• http://www.bimbie.com/otoritas-jasa-keuangan.htm (bila memung kinkan)
• Undang-undang No. 23 Tahun 1999 junto UU No. 3 Tahun 2004 junto No. 6 Tahun 2009 tentang BI
• Undang-undang No.21 tahun 2011 tentang OJK
• Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan
• Undang-undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
3.6 Mendeskripsikan sistem pembayaran dan alat pembayaran
4.6 Menyimulasikan sistem pembayaran dan alat pembayaran
Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran
• Pengertian Sistem Pembayaran
• Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran
• Penyelenggaraan sistem pembayaran nontunai oleh Bank Indonesia
Uang
• Sejarah uang
• Pengertian uang
• Fungsi, jenis dan syarat uang
• Unsur pengaman uang rupiah
• Pengelolaan uang rupiah oleh Bank Indonesia
Alat pembayaran nontunai
• Jenis-jenis alat pembayaran nontunai
Mengamati: pengertian sistem pembayaran, peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran, penyelenggaraan sistem pembayaran nontunai oleh Bank Indonesia, sejarah uang, pengertian uang, fungsi, jenis dan syarat uang, unsur pengaman uang rupiah, pengelolaan uang rupiah oleh Bank Indonesia, dan jenis-jenis alat pembayaran nontunai dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang relevan
Menanya:
bertanya dan berdiskusi untuk mendapatkan klarifikasi tentang pengertian sistem pembayaran, peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran, penyelenggaraan sistem pembayaran nontunai oleh Bank Indonesia, sejarah uang, pengertian uang, fungsi, jenis dan syarat uang, unsur pengaman uang rupiah, pengelolaan uang rupiah oleh Bank Indonesia, dan jenis-jenis alat pembayaran nontunai.
Mengeksplorasi:
mengumpulkan data/informasi tentang pengertian sistem pembayaran, peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran, penyelenggaraan sistem pembayaran nontunai oleh Bank Indonesia, sejarah uang, pengertian uang, fungsi, jenis dan syarat uang, unsur pengaman uang rupiah, pengelolaan uang rupiah oleh Bank Indonesia, dan jenis-jenis alat pembayaran nontunai dari berbagai sumber belajar yang relevan
Mengasosiasi:
menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta menghubungkannya tentang pengertian sistem pembayaran, peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran, penyelenggaraan sistem pembayaran nontunai oleh Bank Indonesia, sejarah uang, pengertian uang, fungsi, jenis dan syarat uang, unsur pengaman uang rupiah, pengelolaan uang rupiah oleh Bank Indonesia, dan jenis-jenis alat pembayaran nontunai berdasarkan data/informasi yang sudah dikumpulkan
Mengomunikasikan laporan dalam bentuk lisan dan tulisan, mempresentasikannya, serta mensimulasikan sistem pembayaran dan alat pembayaran di depan kelas.
Tes tertulis :
Menilai kemampuan kognitif tentang sistem pembayaran dan alat pembayaran dalam bentuk objektif dan uraian
Unjuk kerja:
Menilai kemampuan menyimulasikan sistem pembayaran dan alat pembayaran (sikap dan keterampilan)
Penilaian produk :
Menilai laporan dan bahan penyajian tentang sistem pembayaran dan alat pembayaran
Anecdotal Record untuk menilai ranah sikap keagamaan dan sikap sosial siswa selama proses pembelajaran
4 x 3 JP • Buku paket ekonomi Kemendikbud
• Buku-buku ekonomi penunjang yang relevan
• Media cetak/elektronik
• Undang-undang Republik Indonesia No. 7 tahun 2011 Tentang Mata Uang
• Peraturan Bank Indonesia No.6 /14/PBI/2004 tanggal 22 Juni 2004 tentang Pengeluaran, Pengedaran, Pencxabutan, Penarikan dan Pemusnahan Uang Rupiah
• Peraturan Dewan Gubernur No.6/7PDG/2004 tanggal 22 Juni 2004 tentang Manajemen Pengedaran Uang
• Surat Edaran Intern No.7/84/INTERN tanggal 28 Oktober 2005 tentang petunjuk Pelaksana Pengeluaran Uang Rupiah Baru
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
3.7 Mendeskripsikan konsep manajemen
4.7 Menerapkan konsep manajemen dalam kegiatan sekolah
Manajemen
• Pengertian manajemen
• Fungsi-fungsi manajemen
• Unsur-unsur manajemen
• Bidang-bidang manajemen
• Penerapan fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah
Mengamati :
Membaca pengertian manajemen, fungsi-fungsi manajemen, unsur-unsur manajemen, bidang-bidang manajemen dan penerapan fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang relevan
Menanya:
Mengajukan pertanyaan pengertian manajemen, fungsi-fungsi manajemen, unsur-unsur manajemen, bidang-bidang manajemen dan penerapan fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah
Mengeksplorasi
mengumpulkan data/informasi tentang pengertian manajemen, fungsi-fungsi manajemen, unsur-unsur manajemen, bidang-bidang manajemen dan penerapan fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah dari berbagai sumber belajar yang relevan
Mengasosiasi
menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta menentukan hubungannya tentang pengertian manajemen, fungsi-fungsi manajemen, unsur-unsur manajemen, bidang-bidang manajemen dan penerapan fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah berdasarkan data/informasi yang sudah dikumpulkan
Mengomunikasikan
Menyampaikan laporan tentang rancangan penerapan teori manajemen dalam kegiatan sekolah dan mempresentasikannya dalam bentuk tulisan dan lisan
Tes tertulis :
Menilai kemampuan kognitif tentang hakikat manajemen dalam bentuk objektif dan uraian.
Penilaian projek :
Menilai kemampuan mempraktikan teori manajemen dalam kegiatan sekolah
(sikap, keterampilan)
Anecdotal Record untuk menilai ranah sikap keagamaan dan sikap sosial siswa selama proses pembelajaran
3 x 3 JP
• Buku paket ekonomi Kemendikbud
• Buku-buku ekonomi penunjang yang relevan
• Media cetak/elektronik
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
3.8 Mendeskripsikan konsep koperasi dan pengelolaan koperasi
4.8 Menerapkan konsep koperasi dan pengelolaan koperasi
Koperasi
• Pengertian koperasi
• Asas koperasi
• Prinsip-prinsip koperasi
• Tujuan koperasi
• Jenis-jenis koperasi
• Selisih Hasil Usaha (SHU) koperasi
Pengelolaan koperasi
• Peran koperasi
• Perangkat organisasi koperasi
• Sumber permodalan koperasi
• Prosedur pendirian koperasi
Mengamati
Membaca pengertian koperasi, asas koperasi, prinsip-prinsip koperasi, tujuan koperasi, jenis-jenis koperasi, Selisih Hasil Usaha (SHU) koperasi, peran koperasi, perangkat organisasi koperasi, sumber permodalan koperasi, dan prosedur pendirian koperasi dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang relevan
Menanya:
Mengajukan pertanyaan pengertian koperasi, asas koperasi, prinsip-prinsip koperasi, tujuan koperasi, jenis-jenis koperasi, Selisih Hasil Usaha (SHU) koperasi, peran koperasi, perangkat organisasi koperasi, sumber permodalan koperasi, dan prosedur pendirian koperasi
Mengeksplorasi:
Mengumpulkan data/informasi tentang pengertian koperasi, asas koperasi, prinsip-prinsip koperasi, tujuan koperasi, jenis-jenis koperasi, Selisih Hasil Usaha (SHU) koperasi. peran koperasi sekolah, perangkat organisasi koperasi sekolah, sumber permodalan koperasi sekolah, dan prosedur pendirian koperasi sekolah dari berbagai sumber belajar yang relevan
Mengasosiasi:
Menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta menghubungkannya tentang pengertian koperasi, asas koperasi, prinsip-prinsip koperasi, tujuan koperasi, jenis-jenis koperasi, Selisih Hasil Usaha (SHU) koperasi, peran koperasi, perangkat organisasi koperasi, sumber permodalan koperasi, dan prosedur pendirian koperasi berdasarkan data/informasi yang sudah dikumpulkan
Mengomunikasikan rencana penerapan konsep koperasi dalam praktik pengelolaan Koperasi Siswa (KOPSIS)
Tes tertulis :
Menilai kemampuan kognitif tentang hakikat koperasi dalam bentuk objektif dan uraian:
Penilaian projek :
Menilai kemampuan dalam mempraktikan pengelolaan koperasi sekolah melalui KOPSIS.
Anecdotal Record untuk menilai ranah sikap keagamaan dan sikap sosial siswa selama proses pembelajaran
6 x 3 JP
• Buku paket ekonomi Kemendikbud
• Buku-buku ekonomi penunjang yang relevan
• Media cetak/elektronik
• Undang-undang No.17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian
• Keputusan Bersama Menteri Koperasi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan Menteri Dalam Negeri No.SKB 125/M/KPTS/X/1984, No.0447/U/1984, dan No. 71 tahun 1984 tentang pembinaan dan pengembangan koperasi sekolah.
Kamis, 13 Desember 2012
sekolah inklusi
Apakah sekolah iklusi? Sekolah inklusi adalah sekolah regular (biasa) yang menerima ABK dan menyediakan sistem layanan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan anak tanpa kebutuhan khusus (ATBK) dan ABK melalui adaptasi kurikulum, pembelajaran, penilaian, dan sarana prasarananya. Dengan adanya sekolah inklusi ABK dapat bersekolah di sekolah regular yang ditunjuk sebagai sekolah inklusi. Di sekolah tersebut ABK mendapat pelayanan pendidikan dari guru pembimbing khusus dan sarana prasarananya. Prinsip mendasar dari pendidikan inklusi adalah selama memungkinkan, semua anak seyogyanya belajar bersama-sama tanpa memandang kesulitan ataupun perbedaan yang mungkin ada pada mereka. Jadi disini setiap anak dapat diterima menjadi bagian dari kelas tersebut, dan saling membantu dengan guru dan teman sebayanya maupun anggota masyarakat lain sehingga kebutuhan individualnya dapat terpenuhi.
Mengapa harus ada sekolah inklusi? Setiap orang memiliki hak yang sama untuk memperoleh manfaat maksimal dari pendidikan. UUD 1945 pasal 31 ayat (1) dan (2) mengamanatkan bahwa setiap warga Negara mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan. Selain itu, UU No. 20 tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional pasal 3, 5, 32 dan UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 48 dan 49,yang pada intinya Negara, pemerintah, keluarga, dan orang tua wajib memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak untuk memperoleh pendidikan. Jadi semua orang berhak sekolah.
Bagaimana Sekolah Inklusi Memberikan Pelayanan ABK? Di dalam sekolah inklusi terdapat peserta didik dengan berbagai macam latar belakang dari yang reguler (biasa) sampai anak berkebutuhan khusus. Pelayananan pendidikan yang diberikan secara bersamaan, sehingga akan terjadi interaksi antara keduanya, saling memahami, mengerti adanya perbedaan, dan meningkatkan empati bagi anak-anak reguler. Untuk proses belajar mata ajaran tertentu bagi sebagian ABK dengan kategori autis, tunanetra, tunarungu, atau tuna grahita, ABK tersebut dimasukkan di dalam ruang khusus untuk ditangani guru khusus dengan kegiatan terapi sesuai kebutuhan. Anak-anak berkebutuhan khusus tersebut juga tetap bisa belajar di kelas regular dengan guru pendamping bersamanya selain guru kelas.
Model-model pembelajaran ABK yang dapat diterapkan di sekolah inklusi: (1).Kelas regular/ inklusi penuh yaitu ABK yang tidak mengalami gangguan intelektual mengikuti pelajaran di kelas biasa. (2). Cluster, para ABK dikelompokkan tapi masih dalam satu kelas regular dengan pendamping khusus, (3). Pull out, ABK ditarik ke ruang khusus untuk kesempatan dan pelajaran tertentu, didampingi guru khusus, (4). Cluster and pull out, kombinasi antara model cluster dan pull out, (5). Kelas khusus, sekolah menyediakan kelas khusus bagi ABK, namun untuk beberapa kegiatan pembelajaran tertentu siswa digabung dengan kelas regular, dan (6). Khusus penuh, sekolah menyediakan kelas khusus ABK, namun masih seatap dengan sekolah regular.
ABK perlukah ikut Ujian Nasional? Ujian nasional wajib diikuti oleh anak-anak reguler, sebaliknya anak ABK tidak perlu ikut ujian nasional. Setiap anak ABK memiliki kemampuan berbedaada yang memiliki kecerdasan rata-rata atau bahkan di atas rata-rata. Untuk ABK dengan kecerdasan semacam itu bisa mengikuti ujian nasional. Namun untuk ABK dengan kecerdasan kurang seperti tuna grahita sedang sampai berat dan autis dengan kecerdasan kurang diperbolehkan tidak perlu mengikuti ujian nasional. Ssaat kelulusan sekolah anak tersebut hanya memperoleh Surat Tanda Tamat Belajar (STTB). Dengan berbekal surat inilah ABK dapat melanjutkan ke sekolah inklusi jenjang berikutnya. ( Disarikan dari berbagai sumber oleh Upik Kesumawati Hadi, Fakultas Kedokteran Hewan IPB Bogor)
Rabu, 12 Desember 2012
RPP AKUNTANSI ( JURNAL PENUTUP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Akuntansi
Kode Kompetensi :
Kelas / Semester : X (Sepuluh) / 2 (Dua)
Pertemuan ke- : 16 s / d 17
Alokasi Waktu : 12 jam x 45 menit
Standar Kompetensi | Menyusun Laporan Keuangan |
Kompetensi Dasar | 1.3 Membukukan Jurnal Penutup |
Indikator | 1. Mengidentifikasi akun yang di debet dan di kredit 2. Mencatat Jurnal Penutup 3. Memposting Jurnal Penutup |
A | TUJUAN PEMBELAJARAN | |
| Setelah mempelajari materi membukukan jurnal penutup ini, diharapkan siswa dapat: 1. Menjelaskan Pengertian jurnal penutup 2. MengIdentifikasi akun-akun yang didebet dan dikredit dalam jurnal penutup 3. Mencatatan jurnal penutup 4. Memposting akun-akun jurnal penutup yang terkait ke dalam buku besar | |
B | MATERI PEMBELAJARAN | |
| 1. Pengertian jurnal penutup 2. Identifikasi akun-akun yang didebet dan dikredit dalam jurnal penutup 3. Pencatatan jurnal penutup 4. Memposting akun-akun jurnal penutup yang terkait ke dalam buku besar (Terlampir) | |
C | METODE PEMBELAJARAN | |
| 1. Ceramah. 2. Tanya Jawab. 3. Penugasan. 4. Diskusi 5. Praktek | |
D | LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN | |
PERTEMUAN KE ENAM BELAS | ||
1. Kegiatan Awal | 1. Menyiapkan alat-alat pembelajaran. 2. Mengemukakan tujuan mempelajari jurnal penyesuaian 3. Mengemukakan manfaat mempelajari jurnal penyesuaian 4. Menginformasikan tahapan-tahapan mempelajari jurnal penyesuaian | |
2. Kagiatan Inti | 1. Pengertian jurnal penutup 2. Identifikasi akun-akun yang didebet dan dikredit dalam jurnal penutup | |
3. Kegiatan Akhir | 1. Guru bersama siswa merangkum materi yang telah dipelajari 2. Melaksanakan tes tertulis pada individu siswa. 3. Memberikan tindak lanjut berupa tugas yang harus dipersiapkan untuk pertemuan yang akan datang. | |
E | SUMBER BELAJAR | |
| 1. Harti, Dwi, 2009, Modul Akuntansi 1B, Jakarta : Erlangga (Hal : 13 – 20) 2. Somantri, Hendri, 2004, Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa dan Dagang, Bandung : Armico (Hal : 148 – 154) | |
F. PENILAIAN
Teknik Penilaian | Bentuk Instrumen | Instrumen |
Tes Tertulis | Uraian | 1. Jelaskan apa yang dimaksud jurnal penutup! 2. Akun apa sajakah yang harus ditutup! 3. Jelaskan prosedur pencatatan jurnal penutup! |
Sabtu, 24 November 2012
makalah lembaga keuangan internasional
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bank dan Lembaga Keuangan
Dosen Pembina : Rose
OLEH KELOMPOK 7
HERU VANDY 56403/2010
META PURNAMA SARI 56405/2010
NELA SUSANTI 56421/2010
NOVERA TRI UTAMI 46871248
RISKI ESA 1368174
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012
LEMBAGA KEUANGAN INTERNASIONAL
Lembaga keuangan internasional didirikan untuk menangani masalah-masalah keuangan yang bersifat internasional, baik berupa bantuan pinjaman atau bantuan lainnya. Pemberian bantuan yang diberikan oleh lembaga keuangan internasional dapat bersifat lunak artinya, dengan suku bunga yang rendah dan jangka waktu pengembaliannya relatif panjang. Kemudian bantuan internasional juga dilakukan dengan tujuan komersil, yang biasanya dilakukan oleh lembaga keuangan swasta.
Bentuk lembaga keuangan internasional:
A. The Asian Development Bank (Bank Pembangunan Asia)
The Asian Development bank (ADB) berdiri tahun 1966, dan bertugas meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta bekerja sama dengan semua pihak yang berkepentingan di Asia. ADB merupakan lembaga pengembangan keuangan internasional yang melaksanakan penyaluran dana, menyokong investasi, dan memberikan kerja sama teknis (technical assistance) kepada negara-negara berkembang yang menjadi anggotanya.
ADB merupakan lembaga negara, yang anggotanya adalah pemerintah-pemerintah dari berbagai negara. ADB juga merupakan organisasi regional, karena aktifitas-aktifitas dititik beratkan di wilayah Asia. Kebanyakan negara anggotanya berada di Asia, sebagian besar struktur permodalannya bersumber dari negara-negara Asia, begitu pula pemilihan pimpinan (president) serta delapan dari dua belas dewan direksinya. Selain itu, ADB juga beranggotakan negara-negara non Asia, yang sangat banyak membantu permodalan ADB, serta dalam struktur organisasi diwakili melalui beberapa anggota dewan direksi dan para stafnya. Kenyataan inilah yang menyebabkan ADB tidak hanya merupakan sebuah organisasi Asia, melainkan sebuah institusi dengan wawasan seluruh dunia.
1. Latar belakang berdirinya Asian Development Bank
Pada pertengahan 1960-an, negara-negara di Asia sangat membutuhkan bantuan ekonomi untuk membiayai pertumbuhan dan pembangunannya. Dari berbagai penjuru dunia datang bantuan untuk negara-negara Asia, baik berupa dukungan politis maupun bantuan ekonomi. Semula bantuan ini diharapkan dan datang dari negara-negara Barat, namun dengan adanya perkembangan rasa nasionalisme terutama setelah selesainya Perang Dunia II mendorong rasa kerja sama di antara negara-negara Asia, dengan berusaha memperoleh bantuan politis maupun ekonomi dari kalangan negara-negara Asia sendiri. Kesemuanya ini tercermin dalam pembentukan berbagai organisasi Asia, seperti Economics Commission for Asia and the Far East (ECAFE) yang berdiri dari negara-negara Asia yang telah menjadi anggota PBB pada saat itu, SEATO dan lain-lain. Dalam suasanan seperti inilah, ADB lahir dan berkembang. Asian Development Bank didirikan untuk berfungsi dan mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut:
2. Fungsi dan tujuan asian development bank
a. Menyokong investasi modal pemerintah maupun swasta di wilayah asia untuk tujuan-tujuan pembangunan.
b. Memanfaatkan sumber-sumber daya yang tersedia untuk membiayai pembangunan, dengan memprioritaskan wilayah dan sub-wilayah Asia, berupa berbagai proyek dan program regional yang berperan secara efektif terhadap pertumbuhan ekonomi yang selaras di wilayah tersebut secara keseluruhan. Dan yang sangat diutamakan adalah kebutuhan dari negara-negara kecil atau negara-negara yang sulit berkembang di wilayah Asia.
c. Memenuhi permintaan neara-negara anggota untuk membantu mereka dalam mengkoordinasikan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan rencana pembangunan mereka dengan tujuan untuk lebih memanfaatkan sumber-sumber daya yang dimilki, menyehatkan perekonomian, dan meningkatkan ekspansi perdagangan luar negeri, terutama diantara negara-negara Asia sendiri.
d. Memberikan bantuan teknis (technical assistance) untuk menyiapkan, membiayai dan melaksanakan berbagai program dan proyek-proyek pembangunan, termasuk memformulasikan usulan bagi proyek-proyek tertentu.
e. Bekerja sama dengan PBB, dan badan-badan organiasi dibawah PBB terutama ECAFE dan juga dengan berbagai lembaga negara dan lembaga internasional lainnya, seperti berbagai organisasi nasional baik pemerintah maupun swasta, yang berkepentingan dengan investasi dari pengembangan dana disuatu wilayah, serta memberikan berbagai kesempatan untuk melakukan investasi bagi lembaga-lembaga terebut.
f. Melaksanakan berbagai kegiatan dan memberikan berbagai jasa-jasa lainnya sesuai dengan tujuan Asian Development Bank.
3. Struktur organisasi Asian development Bank
a. Dewan komisaris
Dewan Komisaris merupakan badan pembuat keputusan tertinggi dalam ADB. Setiap negara anggota memilih seorang wakil dan seorang calon penggantinya. Seluruh wewenang ADB berada pada Dewan Komisaris, yang dapat mendelegasikan kekuasannya kepada Dewan Direksi, kecuali untuk hal-hal tertentu, seperti pendaftaran negara anggota baru, perubahan dalam struktur permodalan ADB, pemilihan dan pengangkatan para direksi serta Direktur Utama dan perubahan-perubahan dalam anggaran dasar.
b. Hak suara
Jumlah hak suara dari setiap negara anggota terdiri dari seluruh hak suara utama dan hak suara proporsional. Hak suara utama terdiri dari hak suara para negara anggota dengan pembagian yang sama per anggota, dan meliputi 20% dari total hak suara. Hak suara proporsional terdiri dari hak suara para negara anggota yang proporsional dan jumlah saham mereka terhadap modal ADB. Setiap komisaris dalam Dewan Komisaris, bertugas untuk menyampaikan jumlah suara dari negara yang diwakilinya. Pertemuan antar anggota Dewan Komisaris dilaksanakan paling tidak setahun sekali.
c. Dewan direksi
Tanggung jawab atas arah kebijaksanaan umum kegiatan-kegiatan ADB, berada pada dewan direksi. Dewan direksi terdiri dari 12 orang direktur, 8 diantaranya mewakili negara-negara di Asia, dan 4 lainnya mewakili wilayah diluar Asia. Dewan direksi melaksanakan seluruh wewenang yang didelegasikan oleh Dewan Komisaris (sebagaimana yang telah ditentukan dalam Anggaran Dasar) juga mengambil keputusan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemberian pinjaman, jaminan dan investasi-investasi lain yang dilaksanakan ADB, program pinjaman-pinjaman dari pihak luar ADB, bantuan teknis dan lain-lain kegiatan ADB juga menyetujui anggaran administratif dan menyerahkan proforma anggaran setiap tahun buku untuk disetujui oleh Dewan Komisaris. Para direktur meenduduki jabatanyya untuk masa jabatan 2 tahun, dan dapat dipilih kembali. Masing-masing direktur menujuk seorang wakilnya. Setiap direktur bertugas menyampaiakan jumlah suara yang memilihnya. Seluruh keputusan harus didasarkan kepada suara mayoritas, kecuali bila ditentukan lain dalam Anggaran Dasar.
d. Direktur utama
Direktur utama sebagai ketua dari Dewan Direksi, bertanggung jawab atas organisasi dan aktifitas-aktifitas ADB, bertugas selama jabatan 5 tahun dan dapat dipilih kembali.
e. Wakil direktur utama
Wakil direktur utama merupakan tangan kanan Direktur Utama dalam mengelola aktifitas-aktifitas ADB. Dalam hal Direktur Utama berhalangan hadir ataupun ada suatu tugas yang diluar kapasitasnya, maka Wakil Direktur utama yang menggantikannya.
4. Keanggotan
Keanggotaan ADB terbuka untuk:
a. Anggota-anggota ECAFE, dan
b. Negara-negara di wilayah Asia dan negara-negara berkembang diluar wilayah Asia yang telah menjadi anggota PBB atau anggota dari badan-badan PBB.
Pendaftaran anggota mensyaratkan pungutan suara paling sedikit dua per tiga anggota Dewan Komisaris yang mewakili tidak kurang dari tiga perempat total suara yang diberikan anggota.
Catatan:
ECAFE (the Economic Commission for Asia and the Fart East) merupakan suatu badan khusus PBB yang berpusat di Bangkok, Thailand. Didirikan pada tahun 1947, atas inisiatif dari negara-negara Asia anggota PBB, yang bertujuan untuk memeperoleh pengakuan atas status Asia yang baru dalam segala kejadian-kejadian di dunia. Pusat aktifitasnya tidak hanya antikolonialisme, tapi juga menyokong bantuan-bantuan finansial untuk Asia.
5. Struktur permodalan dan sumber-sumber finansial
Sumber-sumber finansial ADB terdiri dari:
a. Modal dan pinjaman dari pihak luar ADB
Modal saham ADB sebesar US 1,209 juta. Setelah diberikan peningkatan otorisasi jumlah modal dan berbagai fluktuasi di mata uang dunia, maka total otoritas modal saham ADB pada 31 Desember 1947 adalah US $ 3.336 juta, yang lebih dari US $ 2,761 juta telah disetorkan. Dari sejumlah modal yang disetor tersebut, sebagian berbentuk modal dibayar, dan sisanya digolongkan sebagai modal cadanagan (callable capital). Modal cadangan diinvestasikan dalam bentuk surat-surat berharga ADB, dan itu merupakan salah satu fasilitas ADB dalam kegiatannya mencari pinjaman dari pasar-pasar modal di seluruh dunia. Modal dibayar sebagian dalam bentuk mata uang yang dapat ditukar (convertible) atau dalam entuk emas, dan sisanya dalam bentuk mata uang lokal.
GAMBAR
ADB dapat meningkatkan sumber dananya dengan cara:
1. Meningkatkan jumlah modal yang dimilkinya. Minimal dua pertiga suara dari Dewan Komisaris dapat mensahkan peningkatan modal saham.
2. Melaksanakan pinjaman dari pihak luar. ADB dapat memperoleh dana dengan cara antara lain, menjual surat-surat berharga dengan negara-negara anggota atau lainnya, dengan persetujuan pemerintah negara yang bersangkutan.
b. Dana-dana khusus yang diadakan/diterima oleh ADB
Anggaran dasar ADB menyebutkan adanya sumber finansial yang lain, yaitu dana khusus (special funds). ADB dapat menerima kontribusi untuk special funds, berdasarkan persetujuan yang dibuat dengan para penyumbang sepanjang konsisten dengan tujuan dan fungsi ADB. ADB dapat menyisihkan lebih dari 10% dari modal dibayarnya untuk dimasukkan ke dalam dana khusus, sepanjang digunakan untuk tujuan-tujuan penyaluran dana yang diizinkan, dengan syarat didukung oleh suara masuk minimal dua pertiga suara dari Dewan Komisaris yang mewakili paling tidak tiga perempat suara dari total hak suara anggota. Anggaran dasar menyebutkan bahwa dana khusus ADB harus dikelola, dimanfaatkan, diinvestasikan, sumbernya dapat berasal dari modal ADB.
6. Aktifitas-aktifitas Asian Development Bank
a. Memberikan fasilitas pinjaman
Aktifitas penyaluran dana ADB terbagi dalam 2 kategori utama:
1) Pemberian fasilitas pinjaman yang biasa dilaksanakan, dan
2) Pemberian fasilitas pinjaman khusus.
b. Macam-macam pembiayaan yang diberikan
Dalam memberikan pinjaman, baik sebagai pemberi pinjaman satu-satunya maupun bersama-sama dengan pemilik dana lainnya, dilaksanakan oleh ADB dengan cara-cara berikut ini:
1) Dengan memberikan pinjaman sebagian dalam mata uang lokal dan sebagian lagi dalam mata uang asing agar kebutuhan biaya-biaya proyek dalam mata uang yang bersangkutan bisa dipenuhi, atau
2) Dengan memberikan fasilitas untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran lokal suatu proyek, yang dapat dilakukan dengan menyediakan mata uang lokal tanpa harus menjual cadangan emas atau devisa negara yang bersangkutan.
7. Permohonan pinjaman
Permohonan diajukan secara tertulis, dan mengungkapkan informasi-informasi yang dibutuhkan ADB sebagai berikut:
a. Sejarah, latar belakang usaha dan kegiatan-kegiatan pemohon, bila permohonan datang dari suatu institusi (bukan pemerintah suatu negara anggota ADB). Selanjutnya, permohonan dari institusi kenegaraan harus menjelaskan secara terperinci hubungan finansial dan legal dari institusi tersebut dengan pemerintahnya, nama-nama perusahaan yang menjadi pengurus perseroan, penyokong, kompanyonya bila ada, beserta kepentingan mereka ataupun hubungan kepemimpinan mereka dengan pemohon.
b. Deskripsi secara umum mengenai proyek tersebut.
c. Rencana operasi untuk aktifitas, termasuk informasi menurut:
Jenis dan jumlah dari produk-produk serta jasa-jasa yang diberikan,
Jenis dan jumlah dari sumber bahan-bahan mentah,
Penyediaan transportasi dan sarana-sarana utama lainnya,
Proses dan peralatan manufacturing (perpabrikan),
Rencana-rencana pelaksanaan, dan
Rencana-rencana pengelolaan.
d. Studi kelayakan, survei pre-investasi, dan setiap informasi yang akan membantu menjelaskan kondisi kelayakan ekonomi dan teknis dari proyek yang bersangkutan. Bila seluruh data yang dibutuhkan belum tersedia, pemohon hendaknya memberi tahu ADB setiap rencana untuk mendapatkan data-data tambahan yang diperlukan.
e. Total pengeluaran proyek yang diperkirakan, diperinci secara detail; dengan menyertakan daftar terpisah mengenai pengeluaran-pengeluaran dalam mata uang lokal maupun mata uang asing negara yang bersangkutan, dasar-dasar perkiraan biaya, termasuk detail megenai pos-pos administratif.
f. Besarnya pinjaman yang dibutuhkan, tujuan penggunaan pinjaman yang diuraikan secara terperinci, jadwal pelunasan pinjaman, kondisi neraca yang diperkirakan harus dicapai, termasuk besar dan peranan modal dari pemohon itu sendiri.
g. Detail dan hasil dari setiap usaha bila ada yang dilakukan untuk memperoleh bantuan pembiayaan atau fasilitass-fasilitas di tempat lain.
h. Laporan-laporan keuangan bila perlu untuk periode operasi selama 3 tahun terakhir, termasuk neraca dan laporan laba rugi.
i. Perkiraan mengenai dampak finansial dan cash flow, termasuk pendapatan tahunan, pengeluaran dan keuntungan ynag diperoleh dalam 1 tahun pertama operasi atau sampai dengan tahun pertama tingkat operasi sudah sepenuhnya dilaksanakan.
j. Perkiraan volume dan nilai penjualan setiap tahunnya (untuk setiap produk utama maupun setiap jenis produk yang ada) sampai proyek tersebut dapat berjalan secara normal, juga pola sistem distribusi secara terperinci, kontrak penjualan jangka panjang, serta peraturan pemasaran (bila ada).
8. Evaluasi proyek
Dalam mengevaluasi proyek-proyek yang di usulkan untuk membiayai, ADB harus mengamati kondisi kelayakan ekonomi, teknis dan keuangan negara-negara tersebut, peranannya dalam membantu menyelesaikan masalah-masalah perekonomian, kapasitas dari negara peminjam dalam tambahan hutang, memperkenalkan teknologi-teknologi baru untuk peningkatan kesempatan kerja. Untuk mempertimbangkan permohonan pinjaman ataupun garansi, ADB hanya akan memberikan pinjaman berdasarkan kemampuan peminjam untuk memperoleh pembiayaan atau fasilitas dari sumber-sumber lain selama kondisi persyaratan dianggap wajar oleh ADB.
9. Kondisi-kondisi umum lainnya
Umumnya ADB mensyaratkan agar peminjam mencari order yang kompetitif dari berbagi penyalur yang potensial, rencana-rencana dan spesifikasi teknis hendaknya dibuat oleh penyalur yang berdiri sendiri bila perlu dengan konsultan teknis yang disetujui oleh pemohon. Kecuali dalam kondisi tertentu, ADB mensyaratkan bahwa penghasilan dari pemberian pinjaman, investasi ataupun pembiayaan oleh ADB lainnya, digunakan hanya untuk memperlancar arus perdagangan barang dan jasa yang dihasilkan oleh negara-negara anggota ADB.
10. Tingkat bunga dan biaya-biaya lainnya
Dalam memberikan atau menjamin suatu pinjaman, tingkat suku bunga dan biaya-biaya lainnya, disesuaikan dengan kondisi pinjaman tersebut, tentu saja berdasarkan penilaian ADB. Tingkat bunga yang dibebankan ADB terhadap pinjaman tersebut, termasuk komisi uang jasa (service fee) yang diperhitungkan berdasarkan nilai pinjaman tertinggi. Bila sumber dana pinjaman yang diberikan berasal dari modal sendiri atau pinjaman pihak luar, ADB juga akan membebankan biaya perjanjian (commitment charge). Seluruh pelunasan pinjaman dibayarkan dalam mata uang yang disetujui. Amortisasi dan waktu tenggang ditetapkan berdasarkan kebijaksanaan ADB.
11. Bantuan teknik (Technical Assistance)
Berdasarkan anggaran dasar, ADB berwenang memenuhi permintaan anggota untuk membantu mereka dalam mengkoordinasikan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan rencana-rencana pembangunan agar dapat memanfaatkan sumber daya dengan lebih baik, menyehatkan perekonomian, meningkatkan ekspansi perdaganag luar negeri, memberikan bantuan teknis untuk persiapan, pembiayaan dan pelaksanaan program-program dan proyek-proyek pembangunan, termasuk memformulasikan proposal proyek-proyek tertentu.
Bantuan teknis diberikan ADB dengan cara berikut:
a. Jasa-jasa konsultasi
b. Jasa-jasa tenaga ahli atau konsultan untuk mmisi-misi tertentu bedasarkan kontrak, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang sehubungan dengan pelaksanaan proyek ataupun dalam hal membantu perkembangan suatu lembaga, atau
c. Bekerja sama dengan institusi-institusi nasional maupun internasional.
B. World Bank
1. Umum
Pada awal Perang Dunia II ahli-ahli keuangan dari gabungan beberapa negara, menganggap bahwa setelah perang dunia II akan membawa pengaruh akan adanya kebutuhan atas peraturan-peraturan mengenai kerja sama internasional untuk memecahkan masalah dalam hal moneter dan permasalahan-permasalahan keuangan lainnya.
Dengan adanya bebrapa pertemuan yang diselenggarakan oleh gabungan bebarpa negara, pada bulan juli 1944, 44 negara mendirikan United Nations Monetary and Financial Conference di Bretton Woods New Hampshire, USA. Pada konferensi ini dicanangkan Anggaran Dasar yaitu dengan terbentuknya dua lembaga keuangan internasional:
1. IMF (International Monetary Fund)
2. IBRD (International Bank for Reconstruction and Development) kemudian lebih dikenal dengan World Bank.
Pada tahun 1945 Anggaran Dasar PBB diedarkan kepada 44 negara untuk disahkan. Akhirnya Anggaran Dasar tersebut diberlakukan tanggal 27 Desember 1945, setelah ditanda tangani oleh 28 negara di Washington D.C. seluruh negara yang aktif di konferensi Bretton Wood, menjadi anggota dari kedua lembaga itu, kecuali Uni Soviet. Bank Dunia mulai beroperasi 25 Juni 1946.
Bank Dunia didirikan sebagai lembaga investasi International jenis baru untuk memberikan atau menjamin kredit-kredit yang ditujukan untuk proyek-proyek rekonstruksi dan pertumbuhan yang produktif. Dana untuk itu berasal dari modal Bank Dunia itu sendiri, yang terdiri dari kontribusi pemerintah negara-negara asing dan melalui mobilisasi modal swasta. Modal saham Bank Dunia disusun sedemikian rupa sehingga setiap resiko dalam melaksanakan kegiatannya dibebankan ke negara-negara asingnya dengan berdasarkan kekuatan ekonomi mereka masing-masing.
Semula sumber-sumber yang dimilki oleh Bank Dunia ditujukan untuk membantu proses rekonstruksi bagi negara-negara yang menderita karena perang. Dengan kemajuan Marshall Plan dari Amerika Serikat pada tahun 1948 Bank Dunia mengalihkan usaha-usahanya terutama ditujukan untuk kegiatan pembangunan.
2. Fungsi Utama Bank Dunia
Tugas prinsip dari Bank Dunia saat ini adalah memberikan pinjaman untuk proyek-proyek produktif demi pertumbuhan ekonomi di negara-negara sedang berkembang yang menjadi anggotanya. Sebanyak kira-kira US $ 2,4 milyar telah diberikan oleh bank dunia untuk proyek-proyek pembangunan di Eropa, australia dan New Zeland, selama 23 tahun terakhir ini (dari data tahun 1970, sbanyak US $1,9 milyar untuk 28 negara di Afrika, US $ 4,3 milyar untuk 16 negara di Asia dan US $ 3,8 milyar untuk 22 negara-negara bagian Amerika Serikat bagian barat). Pinjaman ini digunakan untuk industri pembangkit tenagan listrik, pembangunan jalan, rel kereta api, pelabuhan-pelabuhan, pembangunan saluran pipa gas alam, telekomunikasi, pertanian perindustrian, pengadaan air, pendidikan, dan dalam hal-hal tertentu ditujukan untuk program pembangunan yang lebih umum termasuk import.
Bank Dunia memilki dua keanggotaan yaitu:
1. IFC (International Finance Corporation) yang memulai kegiatannya pada tahun 1956.
2. IDA (International Development Assosiation) yang emmeulai kegiatannya pada tahun 1960.
Kedua lembaga ini dan Bank Dunia membentuk kelompok Bank Dunia (World Bank Group)
Keanggotaan dari Bank Dunia merupakan persyaratan keanggotaan IFC (yang kegiatannya ditujukan untuk sektor swasta di negara-negara berkembang) dan keanggotaan IDA (yang kegiatannya ditujukan untuk sektor yang sama dengan kebijaksanaan dan sesuai dengan Bank Dunia). Namun bantuan yang diberikan hanya ditujukan untuk negara-negara miskin, dengan syarat-syarat yang lebih mudah dari pada pinjaman-pinjaman yang biasa diberikan oleh Bank Dunia. Juga mensponsori International for The Settlement Investment Development (ICSID).
3. Keanggotaan Bank Dunia
Dewan komisaris memilki kekuasaan mengakui anggota-anggota baru Bank Dunia untuk menentukan syarat-syarat keanggotaan berdasarkan persyaratan-persyaratan berikut ini. Setiap negara yang setuju memberikan kontribusinya kepada modal Bank Dunia, dapat menjadi anggota. Sebelum semua itu terlaksana, negara tersebut harus menjadi anggota IMF (International Monetary Fund), yang meliputi perjanjian untuk mengamati peraturan praktek Keuangan International yang berlaku, disertai penjelasan mengenani pokok-pokok informasi perekonomian demi kelayakan suatu negara dalam menerima bantuan. Bila semua telah dilakukan, maka negar tersebut dapat dipertimbangkan menjadi anggota Bank Dunia. Pada tahun 1969 Bank Dunia memiliki 112 negara anggota.
4. Yang Menjalankan Operasi Perusahaan Bank Dunia
Seluruh kekuasaan Bank Dunia berada dibawah Dewan Komisaris yang terdiri dari para komisaris yang mewakili negara anggota (masing-masing negara anggota menunjuk satu orang komisarisnya).
Dewan komisaris bertemu setahun sekali dan dapat mengirimkan suaranya melalui surat atau kawat. Kecuali kekuasaan tertentu yang ditentukan secara spesifik dalam Anggaran Dasar seperti keputusan keanggotaan, alokasi pendapatan bersih dan perubahan-perubahan dalam modal saham; Dewan Komisaris menyerahkan kekuasaannya pada Dewan Direksi yang melaksanakan tugas-tugas mereka secara penuh pada markas besar Bank Dunia di Washington D.C. umumnya para direksi mengadakan pertemuan seminggu sekali, 5 dari anggota direksi ditunjuk oleh 5 pemegang saham terbesar, dan lainnya (15 orang direksi dipilih oleh negara anggota lainnya).
Setiap pemilihan suara yang diberikan oleh direksi merupakan jumlah dari suara yang diberikan oleh negara anggota yang diwakilinya. Pemilihan suara dari setiap direksi ini kemudian diberi bobot. Para direksi memilih Direktur Utama dari Bank Dunia berdasarkan keputusan dari para direktur atas beberapa pertanyaan mengenai kebijaksanaan Bank Dunia dinilai mampu untuk melaksanakan usaha dan mengurus organisasi Bank Dunia, menunjuk dan memberhentikan para pegawai, Officer, dan Staff. Hanya Direktur Utama yang dapat mengusulkan fasilitas kredit yang diberikan.
Kebijaksanaan secara luas diputuskan oleh Direktur Pelaksana berdasarkan batasan-batasan dari Anggaran Dasar. Kebijaksanaan Bank merupakan proses yang mengalami perubahan secara perlahan-lahan. Anggaran Dasar secara umum memberikan kelonggaran kepada Bank untuk menjalankan operasinya, sehingga dapat menyesuaikan kebijaksanaa tersebut terhadap kenyataan di dunia yang selalu berubah. Biasanya analisa yang terperinci mengenai setiap perubahan kebijaksanaan, dikemukakan oleh Direktur Utama Bank Dunia kepada para Direktur Pelaksana untuk dipertimbangkan dan diputuskan.
5. Hubungan Antara Bank Dunia dan PBB serta Badan-Badan PBB
Perjanjian resmi antara PBB dan Bank Dunia di tandatangani pada tanggal 15 November 1947. Isinya mengenai kebebasan Bank Dunia untuk melaksanakan kegiatannya karena salah satu anggotanya ada yang bukan anggota PBB, yaitu Republik Federasi Jerman.
Bank dunia memelihara hubungan yang sangat baik dengan PBB. Bank Dunia memilki kantor di markas besar PBB dengan para staf yang bertugas sebagai perantara PBB dan Bank Dunia misalnya memperhatikan atau menyusun seluruh pertemuan antara PBB dan Bank Dunia sehubungan dengan kepentingan PBB terhadap Bank Dunia.
Direktur Utama dari Bank Dunia adalah anggota dari Administration Commitee on Coordination yang ketuanya adalah Sekretaris Jenderal PBB dan para anggotanya adalah ketua dari badan-badan PBB. Direktur Utama mengirimkan Laporan Tahunan kepada United Nation Economics and Social Council.
6. Bank dunia berhubungan erat dengan IMF, united nation, UNDP, FAO, UNESCO
Bank Dunia berlaku sebagai agen pelaksana untuk studi kelayakn sebelum penanaman modal dilaksanakan oleh UNDP. Direktur Utama Bank Dunia adalah anggota dari International Agency Consultative Board of The UNDP. Para staff dari UNESCO bekerja sama secara ekstensif dengan Bank Dunia dalam mengidentifikasikan dan menyiapkan proyek-proyek dibidang Pertanian dan Pendidikan.
Bank Dunia membayar FAO dan UNESCO untuk jasa-jasa ini yang dilaksanakan dibawah program kerja sama yang disetujui secara formal. Bank Dunia sama dengan WHO dan ILO. Para staff WHO dan ILO ditugaskan ke berbagai negara untuk berbagai misi yang ada.
7. Hubungan Antara Bank Dunia dan IMF
IMF merupakan badan perwakilan (Sister Agency) dari Bank Dunia, didirikan bersama-sama dengan Bank Dunia. IMF menitikberatkan pada masalah moneter dan Bank Dunia menitikberatkan pada pembangunan perekonomian. Namun tujuan utama dari IMF adalah meningkatkan kerja sama moneter Internasional, mengembangkan ekspansi dan pertumbuhan yang seimbang dalam perdagangan Internasional, meningkatkan stabilitas kurs, menurunkan restriksi kurs dan memperbaiki ketidak seimbangan neraca pembayaran, membantu usaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara-negara anggotanya melalui pemberian pinjaman untuk proyek-proyek pembangunan yang produktif. Kedua lembaga ini mengadakan rapat tahunan bersama dengan Kantor Pusat yang berdekatan, untuk memudahkan informasi diantara keduanya. Enam dari dua puluh Direktur Pelaksana Bank Dunia merupakan Direktur Pelaksana dari IMF.
8. Kriteria Dasar Membuat Keputusan dalam Memberikan Pinjaman
Kecuali dalam hal-hal khusus, pinjaman yang diberikan oleh Bank Dunia harus ditujukan untuk proyek-proyek tertentu di negara anggota, atau di wilayah yang diawasi oleh negara anggota. Proyek yang dibiayai harus layak, baik teknis maupun ekonomis dan merupakan salah satu prioritas utama bagi pembangunan ekonomi sebuah negara. Proyek tersebut harus dikelola secara baik, dari sebelum pelaksanaan sampai setelah proyek itu selesai. Harus ada jaminan yang dapat dipercaya bahwa pinjaman akan dilunasi dan pinjaman tersebut tidak akan merupakan beban bagi perekonomian negara peminjam. Bank Dunia juga harus yakin bahwa negara peminjam yang prospektif tidak dapat memperoleh pembiyaan dengan syarat-syarat yang wajar dari sumber-sumber lain.
9. Negara yang Dapat Meminjam
Bank Dunia dapat memberikan pinjaman kepada Pemerintah negara-negara anggota atau kepada Organisasi-organisasi Pemerintah/swasta yang dijamin oleh Pemerintah negara tempat proyek yang dibiayai itu berada. Persyaratan jaminan ini tercantum dalam Anggran Dasar Bank Dunia.
Pinjaman yang diberikan oleh Bank Dunia umumnya meliputi sebagian atau keseluruhan jumlah biaya-biaya dari proyek yang diusulkan dalam valuta asing, namun dalam hal-hal tertentu dapat juga dalam mata uang lokal negara yang bersangkutan.
10. Kriteria yang Dijalankan Bank Dunia dalam Mengevaluasi Pendayagunaan Dana Sebuah Negara
Bank Dunia secara periodik mengirim misi ekonomi pada negara-negara anggotanya untuk melihat kemajuan dan masalah-masalah pembangunan di negara tersebut dan kebijaksanaan- kebijaksanaan perekonomiannya.
ini meliputi kebijaksanaan pemerintah mengenai perpajakan dan investasi, rencana pembangunan, pencapaian target yang direncanakan, pola pengeluaran negara, penggunaan bantuan luar negeri, mobilitas dan alokasi, sumber dana yang ada, program pengembangan lembaga dan lain-lain.
Bank Dunia dapat memberikan konsultasi dan saran-saran mengenai perubahan kebijaksanaan kepada pemerintah suatu negara berdasarkan apa yang diperoleh Bank Dunia dari misi ekonomi yang bersangkutan.
11. Proses Pengidentifikasian Proyek
Suatu negara anggota dapat mengajukan usulan proyek pada Bank Dunia, kemudian Bank Dunia mengirimkan suatu misi untuk mengamati dan memberikan saran, dapat juga Bank Dunia mengirimkan misi secara khusus untuk mengidentifikasikan proyek-proyek yang sesuai. Perwakilan Bank Dunia di negara peminjam, atau misi tempat proyek itu berada, dapat mengidentifikasikan proyek tersebut. Proyek dapat juga diidentifikasikan oleh Badan-badan PBB seperti UNDP, FAO, atau UNESCO. Informasi yang mendasar dari seluruh sektor perekonomian suatu negara, misalnya Transportasi, Pertanian, Industri dan lain-lain sangat penting bagi proses mengidentifikasikan proyek dan menentukan prioritas investasi. Bank Dunia mendorong dilaksanakan rencana-rencana pemerintah atau badan-badan yang bertanggung jawab pada pembangunan sektoral.
C. Islamic Development Bank
The Islamic Development Bank (IDB) adalah institusi keuangan internasional yang didirikan sesuai dengan The Declaration of Intent yang diterbitkan oleh Conference of Finance Ministers of Muslim Countries yang diadakan di Jeddah pada tahun 1973, dengan tujuan untuk mempromosikan perkembangan ekonomi dan sosial dari komunitas muslim, baik negara anggota maupun non anggota yang sejalan dengan syariah Islam. Salah satu tujuannya yang penting adalah untuk membantu mendorong perdagangan antara negara muslim. IDB merupakan cabang keuangan dari Organization of The Islamic Conference (OIC).
IDB berpusat di Jeddah dan memiliki kantor regional di Maroko, Malaysia, dan Kazakhstan, dan perwakilan di 8 negara anggota lainnya. Cabang dari bank hanya didirikan oleh negara anggota OIC. Gubernur bank dan Mentri Keuangan dari negar-negara Islam datang menghadiri pertemuan tahunan IDB yang mendiskusikan kegiatan dan kerja sama antar banknya. Dengan masuknya Uzbekistan pada bulan september 2003, jumlah anggota IDB yang awalnya 22 negara, dan sekarang telah mencapai 55 negara.
1. Area operasi IDB
Lebih dari 600 juta ornag hidup di negara-negara IDB. Pendapatan perkapita dari 55 negara tersebut adalah US $ 1,083. Semua anggota bank adalah negara-negara berkembang dan 23 dari merekan adalah negara kurang berkembang. Bantuan keuangan dan teknis bank mencapai komunitas muslim di luar negara anggota yang berjumlah sekitar 60 negara. IDB mengabulkan pinjaman bebas bungan jangka panjang (10-15 tahun) bagi pemerintah untuk membantu membiayai proyek utama di area infrastruktur, kesehatan, pendidikan, transportasi, dan agrikultur. Terpisah dari proyek pembiayaan, operasi bank termasuk pembiayaan perdagangan, promosi sektor swasta, bantuan khusus dan beasiswa, kerja sama teknis, program dukungan perset pemuda, dan dana unit investasi.
Mereka menargetkan pengembnagaan pendanaan jalan raya dan pembuatan rel kereta api. Mereka menyediakan modal dan penasihat teknis kepada negara-negara yang tertarik dalam membangun bank Islam. Mereka menyetujui untuk membiayai Bank Islam untuk meminjamkan uang kepada pengusaha umum ataupun swasta untuk pendirian perusahaan berdasarkan syariah Islam kecil dan menengah. Mereka juga menyediakan bantuan teknis, dan fasilitas pelatihan bagi personel yang terlibat dalam kegiatan pengembangan di negara anggota.
2. Pembiayaan Antar Perdagangan Antara Negara Islam Oleh IDB
IDB membantu dalam mempromosikan perdagangan asing terutamadalam barang modal diantara Negara anggota.pembiayaan islam IDB yang lebih murah tersedia bagi pembiayaan perdagangan antara anggota OIC.
IDB menyetujui pembayaran perdagangan impor dan ekspor,juga menyetujui pembiayaan operasi ekspor dari produk minyak dari Negara arab di bawah program BADEA.anggota dari OIC bertemu di sebuah forum yang disponsori oleh IDB yang diadakan pada bulan april 2003 di Casablanca untuk mendiskusikan dukungan perdagangan antar Negara-negara muslim.
Uni emirat arab ketika mengajukan kepada IDB untuk membentuk Islamic institute for trade financing guna mendorong perdagangan islam dan memperkuat kemampuan Negara islam untuk mengekspor produk mereka ke dunia industry
3. Kegiatan lain IDB
IDB menyetujui untuk pembiayaan penjualan secara bertahap untuk proyek pemasangan listrik.penbiayaan tersebut dilakukan dengan metode islam.IDB juga memberikan bantuan untuk Negara-negara yang terkena tsunami.mereka mengalokasikan dana untuk pemulihan bencana tsunami di Indonesia,india,maladewa,Thailand,sri lanka dan Somalia.bagian lain dari bantuan adalah untuk rekonsruksi infrastruktur seperti bidang kesehatan,pendidikan,air,energy dan transportasi.
4. Organisasi terkait IDB
a) Islamic corporation for the insurance of investment and exsport credit(ICIEC)
Didirikan pada tahun 1994,dan merupakan anak perusahaan dari IDB,tujuannya adalah untuk memperbesar cakupan transaksi perdagangan dan alur investasi antara Negara-negar anggota OIC.perusahaan menyediakan asuransi kredit ekspor untuk menutup piutang ekspor yang tidak dibayar yang merupakan hasil dari resiko komersial(pembeli) dan nonkomersial(negara).
b) Modal Islamic corporation for the development of the private sector(ICD)
ICD adalah institusi keuangan international multilateral yang didirikan oleh IDB pada tahun 1999.ICD memakai mode pembiayaan islam dalam operasi termasuk penjualan kredit,penye ewaan,dan partisipasi modal.ICD bertujuan untuk meraih kesempatan di sektor swasta yang dapat berfungsi sebagai mesin bagi pertumbuhan,menyediakan serangkaian produk keuangan yang produktif bagi sektor swasta dinegara anggota IDB.
c) Dana infrastruktur
Dana ini dalah dana modal swasta pertama yang berfokus pada pengembangan infrastruktur di Negara-negara muslim.IDB adalah sponsor utama dari dana yang ada,sementara dar al maal al islami trust(DMI) Sebagai sponsor utama lain yang menyumbang.IDB melalui dana tersebut mempromosikan kegunaan dari pembiayaan islam untuk menggerakkan proyek yang jika tidak,akan dibiayai melalui agensi kredit exsport dan bank komersial.
5. Kegiatan IDB di beberapa Negara
Asia barat dan afrika
Kegiatan-kegiatan IDB sebagai berikut:
Desember 2003, IDB membiayai alumunium Bahrain untuk membeli bahan mentah,pemerintah Bahrain dan IDB melakukan perjanjian melibatkan pembuatan proyek milik Negara,untuk proyek pengembangan dan proyek dan proyek infrastruktur.
IDB menambahkan bantuan teknis untuk the higher commission for the development of hail region Saudi Arabia.untuk yaman dalam bentuk pembiayaan proyek energy dan berbagai proyek pengembangan dari IDB.IDB mendirikan endowment fund baru.mereka membantu pembiayaan beberapa property donasi di yaman.
IDB memberikan bantuan kepada irak untuk usaha rekonstruksinya.bank membantu utang irak dengan menambah jangka waktu untuk pengembalian pinjaman sebelumnya.
IDB bekerjasama dengan arab fund for economic and sosial development dan the abu dhabi development fund menyediakan pembiayaan proyek pipa di yordania.
IDB membentuk sebuah dana ketika the cairo summit pada bulan oktober 2000,untuk mendukung palestina pada saat pergolakan terjadi pada bulan September.
IDB membiayai berbagai proyek pengembangan di sudan.february 2002,mereka meluncurkan evaluasi untuk pembiayaan bank data,yang akan digunakan untuk tujuan pendidikan.
Asia selatan dan asia tenggara
Malaysia adalah salah satu dari anggota pendiri IDB yang dipercayai untuk melakukan studi restrukturisasi dan reorganisasi Islamic research & training institude(IRTI) IDB,serta ditugaskan untuk mempersiapkan studi untuk mereorganisasi OIC lewat MAMPU.
IDB telah membiayai seumlah proyek di Indonesia,termasuk meningkatkan sektor agrikultur Negara dab perusahaan kecil dan menengah dan kemungkinan untuk perusahaan pembuat pesawat terbang.
IDB mendanai 44 proyek di Bangladesh dan telah memfasilitasi 67 transaksi perdagangan.pada bulan juni 2002,IDB mengumumkan maksudnya untuk membiayai bank Bangladesh untuk pengembangan infrastruktur.
The development bank of brunei (DBB) masuk dalam perjanjian dengan IDB pada bulan juni 1999,untuk memfasilitasi bisnis ekspornya.
Negara –negara lain
IDB memberikan bantuan pada Tajikistan untuk rekonstruksi substansi sebagai bagian dari proyek untuk mengembalikan system Negara.IDB mengalokasikan untuk pembelian dana pemasangan perlengkapan gedung kesehatan di Dushanbe dan daerah perdesaan.
Kemudian IDB mengalokasikan dana untuk pembangunan arus listrik the agcabadi-barda dan untuk pusat substassiun di Azerbaijan.
Setelah itu IDB telah membuat investasi penting dalam membangun kembali institusi pendidikan Kosovo.IDB memberikan bantuan untuk pembiayaan proyek pendidikan bagi pelajar muslim di Bulgaria.
Pengkajian IDB
IDB adalah institusi pembiayaan perdagangan dan proyek terbesar ddi dunia islam.mereka telah berkontribusi besar dalam mengembangkan kinerja ekonomi di Negara – Negara anggotanya dan membantu meningkatkan kesadaran pendidikan dinegara tersebut.IDB mempersiapkan Negara anggota OIC untuk keanggotaan world trade organization(WTO).
REFERENSI
Rivai, Veithzal.2010.Islamic Banking. Jakarta: Bumi Aksara
etika dan norma kewirausahaan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Etika Dan Norma-Norma Bisnis Atau Kewirausahaan
A. Etika bisnis
Menurut pengertiannya, etika dapat dibedakan menjadi 2:
1. Etika sebagai praktis: nilai-nilai dan norma-norma moral (apa yang dilakukan sejauh sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan norma moral.
2. Etika sebagai refleksi: pemikiran moral. Berpikir tentang apa yang dilakukan dan khususnyatentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. (dalam hal ini adalah menyoroti dan menilai baik-buruknya perilaku seseorang).
Pengertiannya dapat dibedakan menjadi:
1. Secara makro: etika bisnis mempelajari aspek-aspek moral dari sistem ekonomi secara keseluruhan.
2. Secara meso: etika bisnis mempelajari masalah-masalah etis di bidang organisasi.
3. Secara mikro: etika bisnis difokuskan pada hubungan individu dengan ekonomi dan bisnis.
Menurut Zimmerer, etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi.
Menurut Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin, etika bisnis adalah istilah yang sering digunakan untuk menunjukan perilaku etika dari seorang manajer atau karyawan suatu organisasi. Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas pemilik kepentingan.
Jadi, Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam berusaha dan memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi dalam suatu perusahaan.
Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi.
Beberapa hal yang mendasari perlunya etika dalam kegiatan bisnis:
Selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga mempertaruhkan nama, harga diri, bahkan nasib manusia yang terlibat di dalamnya.
Beberapa hal yang mendasari perlunya etika dalam kegiatan bisnis:
Selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga mempertaruhkan nama, harga diri, bahkan nasib manusia yang terlibat di dalamnya.
a. Bisnis adalah bagian penting dalam masyarakat.
b. Bisnis juga membutuhkan etika yang setidaknya mampu memberikan pedoman bagi pihak-pihak yang melakukannya.
Bisnis adalah kegiatan yang mengutamakan rasa saling percaya. Dengan saling percaya, kegiatan bisnis akan berkembang baik.
Bisnis adalah kegiatan yang mengutamakan rasa saling percaya. Dengan saling percaya, kegiatan bisnis akan berkembang baik.
Dunia bisnis yang bermoral akan mampu mengembangkan etika yang menjamin kegiatan.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain ialah:
a. Pengendalian diri
Artinya, pelaku-pelaku bisnis dan pihak yang terkait mampu mengendalikan diri mereka masing-masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun.
Disamping itu, pelaku bisnis sendiri tidak mendapatkan keuntungan dengan jalan main curang dan menekan pihak lain dan menggunakan keuntungan dengan jalan main curang dan menakan pihak lain dan menggunakan keuntungan tersebut walaupun keuntungan itu merupakan hak bagi pelaku bisnis, tetapi penggunaannya juga harus memperhatikan kondisi masyarakat sekitarnya. Inilah etika bisnis yang "etis".
b. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk "uang" dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi. Artinya sebagai contoh kesempatan yang dimiliki oleh pelaku bisnis untuk menjual pada tingkat harga yang tinggi sewaktu terjadinya excess demand harus menjadi perhatian dan kepedulian bagi pelaku bisnis dengan tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk meraup keuntungan yang berlipat ganda. Jadi, dalam keadaan excess demand pelaku bisnis harus mampu mengembangkan dan memanifestasikan sikap tanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya.
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk "uang" dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi. Artinya sebagai contoh kesempatan yang dimiliki oleh pelaku bisnis untuk menjual pada tingkat harga yang tinggi sewaktu terjadinya excess demand harus menjadi perhatian dan kepedulian bagi pelaku bisnis dengan tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk meraup keuntungan yang berlipat ganda. Jadi, dalam keadaan excess demand pelaku bisnis harus mampu mengembangkan dan memanifestasikan sikap tanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya.
c. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi.
Bukan berarti etika bisnis anti perkembangan informasi dan teknologi, tetapi informasi dan teknologi itu harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kepedulian bagi golongan yang lemah dan tidak kehilangan budaya yang dimiliki akibat adanya tranformasi informasi dan teknologi.
Bukan berarti etika bisnis anti perkembangan informasi dan teknologi, tetapi informasi dan teknologi itu harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kepedulian bagi golongan yang lemah dan tidak kehilangan budaya yang dimiliki akibat adanya tranformasi informasi dan teknologi.
d. Menciptakan persaingan yang sehat
Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya, harus terdapat jalinan yang erat antara pelaku bisnis besar dan golongan menengah kebawah, sehingga dengan perkembangannya perusahaan besar mampu memberikan spread effect terhadap perkembangan sekitarnya. Untuk itu dalam menciptakan persaingan perlu ada kekuatan-kekuatan yang seimbang dalam dunia bisnis tersebut.
e. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan"
Dunia bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa mendatang. Berdasarkan ini jelas pelaku bisnis dituntut tidak meng-"ekspoitasi" lingkungan dan keadaan saat sekarang semaksimal mungkin tanpa mempertimbangkan lingkungan dan keadaan dimasa datang walaupun saat sekarang merupakan kesempatan untuk memperoleh keuntungan besar.
Dunia bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa mendatang. Berdasarkan ini jelas pelaku bisnis dituntut tidak meng-"ekspoitasi" lingkungan dan keadaan saat sekarang semaksimal mungkin tanpa mempertimbangkan lingkungan dan keadaan dimasa datang walaupun saat sekarang merupakan kesempatan untuk memperoleh keuntungan besar.
f. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi) . Jika pelaku bisnis sudah mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin tidak akan terjadi lagi apa yang dinamakan dengan korupsi, manipulasi dan segala bentuk permainan curang dalam dunia bisnis ataupun berbagai kasus yang mencemarkan nama bangsa dan negara.
g. Mampu menyatakan yang benar itu benar Artinya, kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi, jangan menggunakan "katabelece" dari "koneksi" serta melakukan "kongkalikong" dengan data yang salah. Juga jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi" serta memberikan "komisi" kepada pihak yang terkait.
h. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha kebawah
Untuk menciptakan kondisi bisnis yang "kondusif" harus ada saling percaya (trust) antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah agar pengusaha lemah mampu berkembang bersama dengan pengusaha lainnya yang sudah besar dan mapan. Yang selama ini kepercayaan itu hanya ada antara pihak golongan kuat, saat sekarang sudah waktunya memberikan kesempatan kepada pihak menengah untuk berkembang dan berkiprah dalam dunia bisnis.
Untuk menciptakan kondisi bisnis yang "kondusif" harus ada saling percaya (trust) antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah agar pengusaha lemah mampu berkembang bersama dengan pengusaha lainnya yang sudah besar dan mapan. Yang selama ini kepercayaan itu hanya ada antara pihak golongan kuat, saat sekarang sudah waktunya memberikan kesempatan kepada pihak menengah untuk berkembang dan berkiprah dalam dunia bisnis.
i. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama. Semua konsep etika bisnis yang telah ditentukan tidak akan dapat terlaksana apabila setiap orang tidak mau konsekuen dan konsisten dengan etika tersebut. Mengapa? Seandainya semua ketika bisnis telah disepakati, sementara ada "oknum", baik pengusaha sendiri maupun pihak yang lain mencoba untuk melakukan "kecurangan" demi kepentingan pribadi, jelas semua konsep etika bisnis itu akan"gugur" satu semi satu.
j. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati Jika etika ini telah memiliki oleh semua pihak, jelas semua memberikan suatu
ketentraman dan kenyamanan dalam berbisnis.
ketentraman dan kenyamanan dalam berbisnis.
k. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif yang berupa peraturan perundang-undangan. Hal ini untuk menjamin kepastian hukum dari etika bisnis tersebut, seperti "proteksi" terhadap pengusaha lemah. Kebutuhan tenaga dunia bisnis yang bermoral dan beretika saat sekarang ini sudah dirasakan dan sangat diharapkan semua pihak apalagi dengan semakin pesatnya perkembangan globalisasi dimuka bumi ini. Dengan adanya moral dan etika dalam dunia bisnis serta kesadaran semua pihak untuk melaksanakannya, kita yakin jurang itu akan dapat diatasi, serta optimis salah satu kendala dalam menghadapi tahun 2020 dapat diatasi. Masalah etika dalam bisnis dapat diklasifikasikan ke dalam lima kategori yaitu: Suap (Bribery), Paksaan (Coercion), Penipuan (Deception), Pencurian (Theft), Diskriminasi tidak jelas (Unfair discrimination), yang masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Suap (Bribery), adalah tindakan berupa menawarkan, memberi, menerima atau meminta sesuatu yang berharga dengan tujuan mempengaruhi tindakan seorang pejabat dalam melaksanakan kewajiban publik. Suap dimaksudkan untuk memanipulasi seseorang dengan membeli pengaruh. 'Pembelian' itu dapat dilakukan baik dengan membayarkan sejumlah uang atau barang, maupun pembayaran kembali' setelah transaksi terlaksana. Suap kadangkala tidak mudah dikenali. Pemberian cash atau penggunaan callgirls dapat dengan mudah dimasukkan sebagai cara suap, tetapi pemberian hadiah (gift) tidak selalu dapat disebut sebagai suap, tergantung dari maksud dan respons yang diharapkan oleh pemberi hadiah.
2. Paksaan (Coercion), adalah tekanan, batasan, dorongan dengan paksa atau dengan menggunakan jabatan atau ancaman. Coercion dapat berupa ancaman untuk mempersulit kenaikan jabatan, pemecatan, atau penolakan industriterhadap seorang individu.
3. Penipuan (Deception), adalah tindakan memperdaya, menyesatkan yang disengaja dengan mengucapkan atau melakukan kebohongan.
4. Pencurian (Theft), adalah merupakan tindakan mengambil sesuatu yang bukan hak kita atau mengambil property milik orang lain tanpa persetujuan pemiliknya. Properti tersebut dapat berupa property fisik atau konseptual.
5. Diskriminasi tidak jelas (Unfair discrimination), adalah perlakuan tidak adil atau penolakan terhadap orang-orang tertentu yang disebabkan oleh ras, jenis kelamin, kewarganegaraan, atau agama. Suatu kegagalan untuk memperlakukan semua orang dengan setara tanpa adanya perbedaan yang beralasan antara mereka yang 'disukai' dan tidak.
B. Pentingnya Etika Bisnis
Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas stakeholder dalam membuat keputusan-keputusan perusahaan dan dalam memecahkan persoalan perusahaan. Hal ini disebabkan semua keputusan perusahaan sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh stakeholder. Stakeholder adalah semua individu atau kelompok yang berkepentingan dan berpengaruh pada keputusan-keputusan perusahaan. Siapa saja stakeholder perusahaan:
1. Para pengusaha dan mitra usaha
Para pengusaha, selain berfungsi sebagai pesaing, mereka juga berperan sebagai mitra. Dalam hal ini para pengusaha merupakan relasi usaha yang dapat bekerja sama dalam menyediakan informasi atau sumber peluang. Loyalitas mitra usaha akan sangat tergantung pada kepuasan yang diterima dari perusahaan.
2. Petani dan perusahaan pemasok bahan baku
Petani dan perusahaan berperan sebagai penyedia bahan baku. Pasokan bahan baku yang kurang bermutu dan pasokan yang lambat dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Oleh sebab itu, keputusan untuk menentukan kualitas barang dan jasa sangat tergantung pada pemasok bahan baku. Loyalitas petani penghasil bahan baku sangat tergantungpada tingkat kepuasan yang diterima dari perusahaan dalam menentukan keputusan harga jual bahan baku maupun dalam bentuk insentif.
3. Organisasi pekerja yang mewakili pekerja
Organisasi pekerja dapat mempengaruhi keputusan melalui proses tawar-menawar secara kolektif. Perusahaan yang tidak melibatkan karyawan/organisasi pekerja dalam
mengambil keputusan sering menimbulkan protes-protes yang menggangu jalannya perusahaan.
4. Pemerintah yang mengatur kelancaran aktivitas usaha
Pemerintah dapat mengatur kelancaran aktivitas usaha melalui serangkaian kebijakaanyang dibuatnya, karena kebijakan yang dibuat pemerintah akan sangat berpengaruh terhadap iklim usaha.
5. Bank penyandang dana perusahaan
Bank selain sebagai jantungnya perekonomian dalam skala makro, juga sebagai lembaga yang dapat menyediakan dana perusahaan.
6. Investor penanam modal
Investor penyandang dana dapat mempengaruhi perusahaan melalui serangkaian persyaratan yang diajukannya. Persyaratan tersebut akan mengikat dan sangat besar pengaruhnya dalam mengambilan keputusan. Loyalitas investor sangat tergantung pada tingkat kepuasan investor atas hasil penanaman modalnya.
7. Masyarakat umum yang dilayani
Masyarakat akan selalu menanggapi dan memberikan informasi tentang bisnis yang kita jalankan. Dalam hal ini masyarakat juga merupakan konsumen yang akan menentukan keputusan-keputusan perusahaan dalam menentukan produk barang dan jasa yang dihasilkan dan juga teknik yang digunakan.
8. Pelanggan yang membeli produk
Barang dan jasa yang akan dihasilkan, teknologi yang digunakan akan sangat dipengaruhi oleh pelanggan dan mempengaruhi keputusan-keputusan bisnis. Dengan demikian etika bisnis merupakan landasan penting dan harus diperhatikan, terutama dalam menciptakan dan melindungi reputasi perusahaan. Oleh sebab itu, etika bisnis merupakan masalah yang sangat sensitif dan kompleks, karena membangun etika untuk mempertahankan reputasi lebih sukar daripada menghancurkannya.
C. Norma Kewirausahaan
Selain etika dan perilaku, yang tidak kalah penting yang dalam bisnis adalah norma etika. Menurut Zimmerer (1996:22), ada tiga tingkatan norma etika, yaitu :
1. Hukum, berlaku bagi masyarakat secara umum yang mengatur perbuatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Hukum hanya mengatur perilaku minimum.
2. Kebijakan dan prosedur organisasi, memberi arah khusus bagi setiap orang dalam organisasi dalam mengambil keputusan sehari-hari. Para karyawan akan bekerja sesuai dengan kebijakan dan prosedur perusahaan / organisasi.
3. Moral sikap mental individual, sangat penting untuk menghadapi suatu keputusan yang tidak diatur oleh aturan formal.
D. Hubungan Etika dan Moralitas
Menurut Kamus Inggris Indonesia Oleh Echols and Shadily (1992: 219), moral dapat diartikan sebagai akhlak, dan susila (su=baik, sila=dasar, susila=dasar-dasar kebaikan); Moralitas berarti kesusilaan; sedangkan Etik (Ethics) = etika, tata susila. Sedangkan secara etika (ethical) diartikan pantas, layak, beradab, susila. Jadi kata moral dan etika penggunaannya sering dipertukarkan dan disinonimkan, yang sebenarnya memiliki makna dan arti berbeda. Moral dilandasi oleh etika, sehingga orang yang memiliki moral pasti dilandasi oleh etika. Demikian pula perusahaan yang memilikietika bisnis pasti manajernya dan segenap karyawan memiliki moral yang baik.
Moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu atau kelompok mengenai apa itu benar dan salah, atau baik dan jahat. Pedoman moral mencakup norma-norma yang kita miliki mengenai jenis-jenis tindakan yang kita yakini benar atau salah secara moral, dan nilai-nilai yang kita terapkan pada objek-objek yang kita yakini secara moral baik atau secara moral buruk. Norma moral seperti “selalu katakan kebenaran”, “membunuh orang tak berdosa itu salah”. Nilai-nilai moral biasanya diekspresikan sebagai pernyataan yang mendeskripsikan objek-objek atau ciri-ciri objek yang bernilai, semacam “kejujuran itu baik” dan “ketidakadilan itu buruk”.
Moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu atau kelompok mengenai apa itu benar dan salah, atau baik dan jahat. Pedoman moral mencakup norma-norma yang kita miliki mengenai jenis-jenis tindakan yang kita yakini benar atau salah secara moral, dan nilai-nilai yang kita terapkan pada objek-objek yang kita yakini secara moral baik atau secara moral buruk. Norma moral seperti “selalu katakan kebenaran”, “membunuh orang tak berdosa itu salah”. Nilai-nilai moral biasanya diekspresikan sebagai pernyataan yang mendeskripsikan objek-objek atau ciri-ciri objek yang bernilai, semacam “kejujuran itu baik” dan “ketidakadilan itu buruk”.
Standar moral pertama kali terserap ketika masa kanak-kanak dari keluarga, teman, pengaruh kemasyarakatan seperti masjid, gereja, sekolah, televisi, majalah, music dan perkumpulan.
E. Hakekat standar moral :
1. Standar moral berkaitan dengan persoalan yang kita anggap akan merugikan secara serius atau benar-benar akan menguntungkan manusia.
2. Standar moral tidak dapat ditetapkan atau diubah oleh keputusan dewa otoritatif tertentu.
3. Standar moral harus lebih diutamakan daripada nilai lain termasuk (khususnya) kepentingan diri.
4. Standar moral berdasarkan pada pertimbangan yang tidak memihak.
5. Standar moral diasosiasikan dengan emosi tertentu dan kosa kata tertentu. Standar moral, dengan demikian, merupakan standar yang berkaitan dengan persoalan yang kita anggap mempunyai konsekuensi serius, didasarkan pada penalaran yang baik bukan otoritas, melampaui kepentingan diri, didasarkan pada pertimbangan yang tidak memihak, dan yang pelanggarannya diasosiasikan dengan perasaan bersalah dan malu dan dengan emosi dan kosa kata tertentu.
Dunia etika adalah dunia filsafat, nilai, dan moral. Dunia bisnis adalah dunia keputusan dan tindakan. Etika bersifat abstrak dan berkenaan dengan persoalan baik dan buruk, sedangkan bisnis adalah konkrit dan harus mewujudkan apa yang telah diputuskan. Hakikat moral adalah tidak merugikan orang lain. Artinya moral senantiasa bersifat positif atau mencari kebaikan. Dengan demikian sikap dan perbuatan dalam konteks etika bisnis yang dilakukan oleh semua yang terlibat, akan menghasilkan sesuatu yang baik atau positif, bagi yang menjalankannya maupun bagi yang lain. Sikap atau perbuatan seperti itu dengan demikian tidak akan menghasilkan situasi “win-lose”, tetapi akan menghasilkan situasi ”win-win”. Apabila moral adalah nilai yang mendorong seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu, maka etika adalah rambu-rambu atau patokan yang ditentukan sendiri oleh pelaku atau kelompoknya. Karena moral bersumber pada budaya masyarakat, maka moral dunia usaha nasional tidak bisa berbeda dengan moral bangsanya. Moral pembangunan haruslah juga menjadi moral bisnis pengusaha Indonesia.
2.2 Prinsip-prinsip Etika Kewirausahaan
1. Prinsip Etika dan Norma Kewirausahaan
a. Prinsip tanggung jawab
1. Tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan dan hasilnya.
2. Tanggungjawab atas dampak profesinya terhadap kehidupan dan kepentingan orang lain.
b. Prinsip keadilan (first come first serviced)
c. Prinsip otonomi (kebebasan sepenuhnya dlm menjalankan profesinya)
1. Prinsip otonomi dibatasi oleh tanggung jawab dan komitmenprofesi
2. Pemerintah boleh campur tangan utk keselamatan umum
d. Prinsip integritas moral
Komitmen pribadi utuk menjaga keluhuran profesinya, nama baiknya, dan juga kepentingan orang lain dan masyarakat.
2. Prisnisp-prinsip etika dan perilaku bisnis.
a. Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh-sungguh, terus terang, tidak curang, tidak mencuri, tidak menggelapkan, tidak berbohong.
b. Integritas, yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan dengan hormat, tulus hati, berani dan penug pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat dan saling percaya.
c. Memelihara janji, yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya, penuh komitmen, jangan mengintepretasikan persetujuan dalam bentuk teknikal atau legalistik dengan dalih ketidakrelaan.
d. Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan dan Negara, jangan menggunakan atau memperlihatkan informasi yang diperoleh dalam kerahasiaan,behitu juga dalam konteks professional, jaga/melindungi kemampuan untuk membuat keputusan professional yang bebas dan teliti, hndari hal yang tidak pantas dan konflik kepentingan.
e. Kewajaran/keadilan, yaituberlaku adil dan berbudi luhur, bersedia untuk mengakui kesalahan, dan perlihatkan komitmen keadilan, persamaan perlakuan individual dan toleran terhadap perbedaan, jangan bertindak melampaui batas atau mengambil keuntungan yang tidak pantas dari kesalahan atau kemalangan orang lain.
f. Suka membantu orang lain, yaitu saling membantu, berbaik hati, belas kasihan, tolongmenolong, kebersamaan, dan menghindari segala sesuatu yang membahayakan orang lain.
g. Hormat kepada orang lain, yaitu menghormati martabat manusia, menghormati kebebasan dan hak untuk menentukan nasib sendiri bagi semua orang, bersopan santun, jangan merendahkan orang lain, jangan mempermalukan orang lain.
h. Warga Negara yang bertanggung jawab, yaitu selalu menaati hukum/aturan, penuh kesadaran sosial, menghormati proses demokrasi dalam mengambil keputusan.
i. Mengejar keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalam segala hal, baik dalam pertemuan personal maupun pertanggungjawaban professional, tekun, dapat dipercaya/diandalkan, rajin penuh komitmen, melakukan semua tugas dengan kemampuan terbaik, mengembangkan dan mempertahankan tingkat kompetensi yang tinggi.
j. Dapat dipertanggungjawabkan, yaitu memiliki tanggung jawab, menerima tanggung jawab atas keputusan dan konsekuensinya, dan selalu memberi contoh.
2.3 Cara mempertahankan standar etika
1) Menciptakan kepercayaan perusahaan
Hal ini akan menetapkan nilai-nilai perusahaan yang mendasari tanggung jawab etika bagi stakeholder.
2) Mengembangkan kode etik
Kode etik merupakan suatu catatan tentang standar tingkah laku dan prinsip-prinsip etika yang diharapkan perusahaan dari karyawan.
3) Menjalankan kode etik secara adil dan konsisten
4) Melindungi hak perorangan
5) Mengadakan pelatihan etika
6) Melakukan audit etika secara periodic
7) Mempertahankan standar yang tinggi tentang tingkah laku, jangan hanya aturan.
8) Menghindari contoh etika yang tercela setiap saat dan diawali dari atasan
9) Menciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah. Komunikasi dua arah sangat penting untuk menginformasikan barang dan jasa yang dihasilkan dan untuk menerima aspirasi untuk perbaikan perusahaan.
10) Melibatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika. Para karyawan diberi kesempatan untuk memberikan umpan balik tentang bagaimana standar etika yang harus dipertahankan.
2.4 Tanggung jawab perusahaan
Etika akan sangat berpengaruh pada tingkah laku individual, dalam hal ini tanggung jawab sosial mencoba untuk menjembatani komitmen individu dan kelompok dalam suatu lingkungan sosial.
Tanggung jawab perusahaan, meliputi:
a. Tanggung jawab terhadap lingkungan
Perusahaan harus ramah lingkungan, artinya perusahaan harus memperhatikan, melestarikan dan menjaga lingkungan.
b. Tanggung jawab terhadap karyawan
Semua aktivitas sumber daya manusia diarahkan pada tanggung jawab kepada karyawan, dengan cara:
1. Mendengarkan dan menghormati pendapat karyawan
2. Memberikan umpan balik, baik yang positif maupun negatif
3. Menceritakan kepada karyawan tentang kepercayaan
4. Membiarkan karyawan mengetahui keadaan perusahaan yang sebenarnya
5. Memberikan imbalan kepada karyawan dengan baik
6. Memberikan kepercayaan kepada karyawan
c. Tanggung jawab terhadap pelanggan
Tanggung jawab perusahaan kepada pelanggan, meliputi dua kategori, yaitu:
1. Menyediakan barang dan jasa yang berkualitas
2. Memberikan harga produk yang wajar dan adil
Selain itu, perusahaan juga harus melindungi hak-hak pelanggan, yaitu:
a) Hak untuk mendapatkan produk yang aman
b) Hak untuk mendapatkan informasi tentang segala aspek
c) Hak untuk didengar
d) Hak untuk memilih apa yang akan dibeli
d. Tanggung jawab terhadap investor
Tanggung jawab berupa menyediakan pengembalian investasi yang menarik dengan memaksimumkan laba dan melaporkan kinerja keuangan seakurat dan setepat mungkin.
e. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Tanggung jawab berupa menyediakan dan menciptakan kesehatan dan menyediakan berbagai kontribusi terhadap masyarakat yang berada di sekitar lokasi perusahaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loalitas pemilik kepentingan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan perusahaan. Karena semua keputusan perusahaan sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pemilik kepentingan. Pemilik kepentingan adalah semua individu atau kelompok yang berkepentingan dan berpengaruh terhadap keputusan perusahaan. Ada dua jenis pemilik kepentingan yang berpengaruh pada perusahaan yaitu pemilik kepentingan internal dan eksternal. Etika bisnis selain dapat menjamin kepercayaan dan loyalitas dari semua unsure yang berpengaruh pada perusahaan juga sangat menentukan maju atau mundurnya perusahaan.
3.2 Saran
Agar profesional di percaya :
1) Profesional harus mengarahkan tindakannya demi kepentingan /kebaikan klien
2) Kesediaan bertindak.
3) Kesediaan bertindak selama dibutuhkan klien
4) Kompeten
5) Menuntut disiplin dari klien
6) Memiliki kebebasan utk memperhatikan kebaikan masing2 klien dgn bijaksana, meninjau kesanggupan, pengaturan waktu dan energi
7) Profesional diwajibkan memantau perilakunya sendiri
Langganan:
Postingan (Atom)